Ekonomi China tengah berada dibawah tekanan utang raksasa, nilainya mencapai 28,2 Triliun dolar AS, atau sekitar Rp. 366 ribu triliun atau sekitar 100 kali utang luar negeri Indonesia. Utang China telah meningkat dengan sangat pesat sejak tahun 2007. Besarnya peningkatan mencapai 20,8 Triliun Dolar.
China menguasai dua pertiga dari peningkatan utang global dalam rentang waktu tahun 2007 – 2014 sebesar 57 triliun dolar. Sekarang utang ekonomi China telah mencapai 286 % GDP negara tersebut.
Seberapa bahaya kondisi ekonomi China ! sebagian besar utang berkaitan dengan sektor property, sekitar 40 % -45 % dari total utang. Dengan dana utang, perusahaan di negara tersebut membangun property ugal ugalan yang menyebabkan terjadinya gelembung property.
Kota kota baru dengan gedung gedung megah, infrastuktur mewah. Apa yang terjadi ? kota kota baru terancam menjadi kota hantu, gedung gedung megah berubah menjadi sarang burung wallet. Meski suku bunga sudah diturunkan dan harga property juga merosot, namun tetap tidak laku sebagaimana ekspektasi pengembang.
Ekonomi China sedang menuju kejatuhan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 7 % pada kwartal I 2015. Tahun depan diperkirakan hanya akan tumbuh 6 % dan tahun tahun berikutnya hanya akan mencapai paling tinggi 4 %.
Kondisi ekonomi China merupakan alarm bagi ekonomi. karena jika utang raksasa China jatuh maka puing puing bangunan utang akan menimpa kawasan asia tanpa ampun ! krisis 2008 yang melanda ekonomi AS akan kembali terulang di China.
Itulah mengapa International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) secara terburu buru bergabung ke dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang dibangun Pemerintah China.
Bergabungnya lembaga keuangan global tersebut dalam rangka menopang kejatuhan ekonomi China yang cepat atau lambat pasti terjadi. Seluruh dana global dimasukkan ke AIIB, termasuk dana Indonesia yang ditempatkan di IMF pada era pemerintahan SBY lalu. Namun ingat ! utang raksasa ekonomi China tidak tertolong.
Bagaimana dengan Jokowi...? Dia hendak memainkan peran menjadi salah satu pelampung penyalamat bagi China agar tidak kembali tenggelam ke dasar lautan. Caranya adalah dengan dengan menyerahkan semua proyek infrastruktur raksasa kepada China.
Dengan memegang kontrak infrastruktur tersebut, beserta hak atas tanah, maka China bisa mengagunkan Kontrak dengan Indonesia ke pasar keuangan global dan membentuk kembali gelembung finansial China.
Itulah mengapa sejak awal Pemerintah Jokowi sangat getol bicara infrastruktur. Tidak main main, infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur raksasa seperti Tol Laut, Tol darat, Pelabuhan, Bandara, Kereta Api, Monorel, MRT, dll, yang semuanya adalah infrastruktur yang menelan dana sekitar ratusan triliun Rupiah. ctz
China menguasai dua pertiga dari peningkatan utang global dalam rentang waktu tahun 2007 – 2014 sebesar 57 triliun dolar. Sekarang utang ekonomi China telah mencapai 286 % GDP negara tersebut.
Seberapa bahaya kondisi ekonomi China ! sebagian besar utang berkaitan dengan sektor property, sekitar 40 % -45 % dari total utang. Dengan dana utang, perusahaan di negara tersebut membangun property ugal ugalan yang menyebabkan terjadinya gelembung property.
Kota kota baru dengan gedung gedung megah, infrastuktur mewah. Apa yang terjadi ? kota kota baru terancam menjadi kota hantu, gedung gedung megah berubah menjadi sarang burung wallet. Meski suku bunga sudah diturunkan dan harga property juga merosot, namun tetap tidak laku sebagaimana ekspektasi pengembang.
Ekonomi China sedang menuju kejatuhan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 7 % pada kwartal I 2015. Tahun depan diperkirakan hanya akan tumbuh 6 % dan tahun tahun berikutnya hanya akan mencapai paling tinggi 4 %.
Kondisi ekonomi China merupakan alarm bagi ekonomi. karena jika utang raksasa China jatuh maka puing puing bangunan utang akan menimpa kawasan asia tanpa ampun ! krisis 2008 yang melanda ekonomi AS akan kembali terulang di China.
Itulah mengapa International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) secara terburu buru bergabung ke dalam Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang dibangun Pemerintah China.
Bergabungnya lembaga keuangan global tersebut dalam rangka menopang kejatuhan ekonomi China yang cepat atau lambat pasti terjadi. Seluruh dana global dimasukkan ke AIIB, termasuk dana Indonesia yang ditempatkan di IMF pada era pemerintahan SBY lalu. Namun ingat ! utang raksasa ekonomi China tidak tertolong.
Bagaimana dengan Jokowi...? Dia hendak memainkan peran menjadi salah satu pelampung penyalamat bagi China agar tidak kembali tenggelam ke dasar lautan. Caranya adalah dengan dengan menyerahkan semua proyek infrastruktur raksasa kepada China.
Dengan memegang kontrak infrastruktur tersebut, beserta hak atas tanah, maka China bisa mengagunkan Kontrak dengan Indonesia ke pasar keuangan global dan membentuk kembali gelembung finansial China.
Itulah mengapa sejak awal Pemerintah Jokowi sangat getol bicara infrastruktur. Tidak main main, infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur raksasa seperti Tol Laut, Tol darat, Pelabuhan, Bandara, Kereta Api, Monorel, MRT, dll, yang semuanya adalah infrastruktur yang menelan dana sekitar ratusan triliun Rupiah. ctz