Sungguh teramat lucu...bagaimana mungkin Indonesia yang notabene penghasil Mafia bisa diikutkan sebagai penghasil Bussinessman ??
Ketika kita menyaksikan penganugerahan para calon Taipan Asia dengan nama ABLA 9th Annual (Asia Business Leader Awards), Indonesia mengirimkan "Kandidat", dialah Budi Li putra tunggal Dasi Soeprajitno yang juga sekaligus pewaris tunggal Dynasty Business Goup BsB - Copthorne Inc maupun Organisasi Mafia di semenanjung Asia Pasific.
Seperti layaknya putra mahkota dia dengan penuh percaya diri menghadiri acara tersebut di dampingi putri Taipan Indonesia Hary Tanoe, Valencia Tanoe.
Betapa miris bahwa setiap insan disana begitu hormatnya hingga kepala menunduk dan menjauh dari tempat semula,
Jacqueline Lam dan Aparna Agrawal sebelumnya terlihat melambaikan tangan ke awak media yang meliput acara bergegas menghampiri dan menyalami dengan penuh hormat, pada seorang putra mahkota Dynasty Mafia seperti layaknya seorang raja,
Bagaimana bisa orang umum meluapakan sepak terjang mereka ?, bagaimana bisa setiap tindakan intimidasi yang selama ini mereka lakukan begitu mudah dilupakan dan justru berbalik hormat bak seorang pelayan terhadap tuannya ?
Melihat acara tersebut sungguh miris, acara yang diliput hampir ke seluruh penjuru Asia menjadi ajang berkumpulnya para gembong Mafia, lalu apa manusia tidak bisa membedakan antara Mafia dan Bussinessman ?
Valencia Tanoe |
Mumin Ali Gunawan (MAG) adalah Ipar dari Mochtar Riady pemilik tunggal Group Lippo, Swiss Asia adalah perusahaan Internasional yang sangat terkenal disitu ada nama MAG sebagai salah satu pemegang sahamnya.
Pada tahun 2003 MAG membeli 11,6% saham Swiss Asia senilai tidak kurang USD 180 juta.. Fantastis !
Darimana asal uang tersebut ? dari RAKYAT.... kita suda habis dibodohi dengan kredit angsuran rumah yang mencekik, dengan bunga 9-12% setahun jika dikalikan 10 tahun angsuran maka harga rumah itu menjadi 2x lipat...
Apa anda tahu berapa bunga untuk angsuran rumah di luar negeri ? tidak sampai 8%/tahun, kita tergiur dengan kemudahan yang ditawarkan oleh Bank Panin / ANZ agar bisa memiliki rumah tapi kita tidak mengetahui apa dibalik kemudahan itu, menarik bunganya tak ubahnya seperti lintah darat yang berkedok ekslufif.
Keberadaan keluarga Riady di belakang Swiss Asia semakin tercermin dalam susunan komisaris dan jajaran direksi baru Bank Lippo, yang ternyata banyak diisi oleh orang-orang keluarga Riady.
Hasil RUPS menyebutkan empat komisaris baru diangkat mewakili Konsorsium Swiss Asia: Rainer Silhavy, Jan G. Cherim, James C. Ng, dan Christopher Williams. Di jajaran direksi, Swissasia menempatkan Lee Heok Seng dan Mark Mc Kenny.
Diantara para komisaris itu, James C. Ng saat ini tercatat bekerja sebagai CEO dari e-New Media Company Ltd. Perusahaan itu pada 2000 diketahui membeli 72,3 juta lembar saham Across Asia Multimedia Ltd., perusahaan milik keluarga Riady dan tempat Christopher Williams sempat bekerja.
Sebelum masuk e-New Media, Ng tercatat sebagai Direktur Eksekutif First Pacific, perusahaan investasi yang dimiliki keluarga Salim, sahabat lama keluarga Riady. Jadi, sebagaimana Williams, Ng boleh dikata punya hubungan dengan keluarga Riady.
Di jajaran direksi, Lee Heok Seng yang juga mewakili Swissasia adalah assistant general manager di bagian risk control management head di RZB Cabang Singapura. Yang menarik, sebagaimana dapat dilihat pada situs Life Bible-Presbyterian Church Singapura, Lee adalah penceramah pada gereja itu. Kebetulan, keluarga Riady juga penganut aliran gereja ini.
Hubungan berupa sesama penganut satu aliran gereja tak bisa diabaikan begitu saja. Jika Anda ingat kasus sumbangan ilegal James Riady kepada calon presiden Bill Clinton pada Pemilihan Presiden Amerika 1992, di situ Anda akan menemukan nama Jim Guy Tucker.
Melalui mantan Gubernur Arkansas inilah Riady berkenalan dengan Clinton. Majalah Fortune pernah menulis bahwa kedekatan Riady dengan Tucker bermula dari perkenalan keduanya ketika sama-sama aktif di Gereja Presbyterian di Little Rock, Arkansas, sekitar 20 tahun sebelumnya.
Lalu sekarang pertanyaannya apakah benar bahwa Mafia dengan Businessman itu sama ?
Jika kita bicara skala maka jawabannya tentu ya.. Business kecil mencari tiap rupiah keuntungan demi mempertahankan kelangsungan usahanya, namun skala raksasa tidak ada satupun dalam area ini yang tidak tersentuh Mafia, kekuatan uang tanpa batas hanya ada dan berasal dari sini.. bukan yg lain..
Sumber Internet !