Media yang membesar-besarkan bawah Ahok pasti menang hanyalah ilusi

Media yang membesar-besarkan bawah Ahok pasti menang hanyalah ilusi

Penilaian bahwa Ahok akan menang mudah melawan siapapun pada Pemilihan Gubernur Jakarta 2017 mendatang hanya klaim yang di-besar2kan


Penilaian bahwa Basuki T. Purnama akan menang mudah melawan siapapun pada Pemilihan Gubernur Jakarta 2017 mendatang dianggap sebagai klaim semata.

Tapi klaim tersebut sengaja dibesar-besarkan untuk tetap menjaga nama Gubernur DKI Jakarta ini.

"Yang salah itu hegemoni dalam alam bawah sadar bawah Ahok pasti menang meski melawan sepatu sekalipun. Ini pengaruh media," jelas mantan Staf Khusus Presiden, Andi Arief, lewat akun Twitternya (Minggu, 28/2).

Karena, sambung mantan aktivis pergerakan ini, masih banyak kemungkinan yang akan terjadi.

Termasuk kemungkinan Ahok tidak bisa ikut Pilkada karena tidak mengantongi persyaratan untuk maju sebagai calon independen seperti yang digembar-gemborkannya selama ini.

"Pilgub DKI masih banyak kemungkinan terjadi, termasuk KTP yang dikumpulkan Ahok mayoritas bodong," sambung mantan Ketua SMID ini.

Menurutnya, Ahok sendiri sudah mulai tidak percaya diri. Mantan Bupati Belitung Timur ini bimbang apakah akan tetap maju lewat jalur independen atau ikut tawaran partai.

"Kita lihat saja sesumbar Ahok tidak butuh partai, mulutmu harimaumu," tukas Andi Arief.

KTP yang dikumpulkan para relawan Ahok tersebut sebagai syarat agar mantan Bupati Belitung Timur tersebut bisa maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang lewat jalur independen. Disebut-sebut dukungan sudah sampai 700 ribu KTP. Mereka terus mengumpulkan KTP dengan target 1 juta KTP.

Namun, KTP-KTP yang dikumpulkan itu terancam sia-sia. Karena seperti disampaikan pakar hukum tata negara yang juga sudah menyatakan siap untuk maju, Yusril Ihza Mahendra, persyaratan KTP dukungan tersebut harus diberikan kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur. Sementara sejauh ini, Ahok belum mempunyai pasangan calon wakil gubernur.

Karena itu muncul dugaan bahwa pengumpulan KTP tersebut hanya untuk menaikkan posisi tawar Gubernur DKI Jakarta itu di mata partai politik.

"Jadi Teman Ahok yang bergerilya mendukung Ahok dengan mengumpulkan KTP, sebenarnya buat Ahok hanya posisi tawar ke parpol untuk mendapatkan tiket dukungan," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI Heriandi Lim, yang juga mengaku partainya terbuka untuk Ahok.

Beberapa partai memang sudah ada yang menyatakan akan mendukung Ahok, seperti Partai Nasdem. Bahkan Ahok mengaku sudah mendapat restu dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun yang jelas, dia meminta partai yang akan mengusungnya harus izin Teman Ahok. Karena relawannya tersebut sudah berjuang mengumpulkan KTP. [rmol]

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda