Merasakan suasana Fujian RRC di kawasan Glodok Jakarta

Merasakan suasana Fujian RRC di kawasan Glodok Jakarta

Fujian adalah negeri leluhur asal para perantau Cina yang ada di Indonesia, kita bisa merasakan suasan hiruk-pikuknya masyarakat Cina dalam kehidupanya sehari-hari disini

fujian

Kalau kita main ke kawasan pecinan petak sembilan Glodok Jakarta, kita seperti sedang berada di negeri Tiongkok tepatnya di daerah Fujian negeri leluhur para perantau Cina yang ada di Indonesia.

Pada zaman kolonial, Glodok adalah kawasan khusus bagi etnis Cina yang dibuat Belanda agar mereka lebih mudah mengawasi setelah terjadi tragedi kelam Geger Pacinan pada tahun 1740.


Tragedi ini tercatat sebagai salah satu sejarah paling kelam di Batavia, dimana lebih dari 10 ribu etnis Cina terbunuh. Kali Angke yang letaknya berdekatan dengan Glodok pada saat itu berubah menjadi merah karena darah dari para korban. Dalam bahasa hokian, Angke sendiri bermakna kali merah.


Kawasan petak sembilan merupakan saksi sejarah keberadaan keturunan Cina di Jakarta. Serangkaian bangunan kuno, ruko, pertokoan, vihara, dan sekolah didominasi oleh masyarakat Cina. Begitu juga daerah sekitarnya seperti glodok, cideng, jembatan lima, hingga Mangga dua.


Di kawasan Petak Sembilan Glodok, ada sebuah gang, namanya Gloria. Gangnya sempit karena banyak berdiri kedai penjual makanan.  Ada kedai bakmi enak, namanya bakmi Amoy yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Orang yang sering hunting makanan di sana pasti tahu banget sama Cik Amoy dan pegawai-pegawainya yang jaga kedai bakmi.


Saking enaknya Bakmi Amoy, kedai ini selalu ramai pembeli. bakmi ayam semangkuk dihargai Rp 26 ribu dan bakso gorengnya Rp 6 ribu per bujinya.


Bakminya terasa lembut dan menyatu dengan racikan bumbunya. Taburan daging ayam cincang beserta jamurnya bikin bakmi ayam ini makin terasa sedap.


Jalan kaki sambil cuci mata di kawasan Petak Sembilan memang seru banget! Tapi, cuaca yang panas pasti bikin cepat bad mood. Untuk mencegah hal itu, jangan lupa buat jajan es jeruk murni di pinggir jalan. Es jeruk seperti ini mudah ditemui di sepanjang jalan Petak Sembilan Glodok,


Warna merah akan menghiasi sebagian besar wilayah ini. Warna yang melambangkan antusiasme, semangat, dan keberuntungan bagi warga Cina.


Penjual yang menjajakan barang dagangannya disini umumnya  memilih bahan-bahan pilihan walaupun harganya lebih mahal, karena memang orang Cina yang merantau di Indonesia itu kebanyakan banyak duit. Mereka tak suka dengan barang yang kurang bagus walaupun murah harganya.


Saat Imlek tiba, penjual lampion berbaris rapi di atas jalan-jalan yang sempit. Seperti halnya lebaran, masyarakat Cina berkumpul bersama keluarga untuk merayakan tahun baru bersama-sama.


Di pasar Asemka yang tak jauh dari petak sembilan, kita juga bisa belanja barang-barang souvenir yang beraneka ragam jenisnya, umumnya barang tersebut didatangkan oleh para pedagang Cina disini dari tanah lelehurnya, namun harganya murah, tak beda jauh dengan produk Hp buatan Cina dengan kwalitas bagus tapi harga tetap terjangkau.


Saat hari raya Imlek, banyak warga pribumi yang datang ke daerah petak sembilan sekedar mengharapkan pemberian angpao (uang sedekah) dari masyarakat cina


sumber foto google image

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda