Cerita perjalanan Jokowi dari walikota hingga jadi presiden boneka

Cerita perjalanan Jokowi dari walikota hingga jadi presiden boneka

Demikian hebat dan masifnya dukungan para konglomerat plus sejumlah tokoh dan jenderal pengkhianat bangsa membantu Jokowi menjadi Presiden RI.


Siapa yang tidak mengenal Joko Widodo 2 tahun lalu? Hanya warga Solo yang mengenalnya. Tahukah anda latar belakangnya Jokowi? Mengapa fenomenal dan siapa cukongnya ? Etnis Tionghoa dan koruptor BLBI tenyata berada di belakangnya

Anda tidak percaya fitnah ? ini data sihirnya !

Pernahkah anda mencari tahu tentang latar belakang Joko Widodo alias Jokowi yang sesungguhnya ? Tahukah Anda siapa dia 3 - 4 tahun lalu ? Tiba-tiba saja, tanpa banyak diketahui oleh rakyat, nama Jokowi mendadak tenar, populer dan disanjung-sanjung oleh kelompok tertentu.

Ternyata hal tersebut hasil grand design atau upaya pengembangan skenario untuk menciptakan 'tokoh boneka' yang digadang-gadang menjadi pemimpin, baik Gubernur ataupun Presiden via rekayasa opini publik yang di cetuskan oleh beberapa aktivis yang dekat dengan Jokowi.

Ide ini direalisasikan melalui media hingga bergulir kencang dan akhirnya di akomodasi oleh para pemilik modal.

Khusus untuk rekayasa Popularitas Jokowi, semula hanya melibatkan aktivis dan pengusaha lokal Cina seperti  Imelda Tan (Paragon) dan Lukminto (Sritex) cs.

Baru setelah Jokowi menang untuk periode ke 2 sebagai Walikota Surakarta atau Solo, konglomerat Edward Suryajaya (ex Pemilik Group Astra, konglo terkaya RI) bergabung.

Awalnya, Skenario Rekayasa Opini Publik terhadap Jokowi ini hanya ditujukan utk memenangkan Pilkada Jawa Tengah, kalahkan Bibit Waluyo, namun balik kanan bubar jalan dan putar haluan mengincar target baru, yaitu DKI Jakarta.

Perubahan target menjadi Cagub DKI dan terus jadi Presiden, dimulai saat Edward Suryajaya cs sukses konsolidasi kekuatan konglonmerat tionghoa.

Konsolidasi konglomerat Tionghoa itu tidak terlepas dari peran besar James Riady (pemilik Lippo grup) yang pada 2009 jadi Tim Koordinator Dana SBY. James Riady berhasil himpun hampir semua konglomerat Cina untuk mendukung penuh Jokowi sebagai Gubernur DKI dan lanjut ke Presiden RI 2014.

Peran besar lain adalah dari Jenderal Luhut Panjaitan yang sukses konsolidasikan kekuatan
konglomerat-konglomerat etnis Tionghoa Ex-buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat. Kebanyakan dari mereka adalah buronan kasus korupsi BLBI yang merugikan negara kita Rp. 187 triliun (hutang pokok) plus Rp. 600 T (bunga) sampai 2032!

Mereka semua mendukung penuh Jokowi melalui media-media yang di bayar, uang, jaringan (China Connection) dan turut berkampanye menangkan Jokowi. Hasilnya tak mengherankan, laporan dari semua lembaga intelijen negara sama : konglomerat Tionghoa (incl : Buronan BLBI) dan komunitas Tionghoa solid mendukung ke Jokowi dan Presiden SBY pun sudah menerima laporan tersebut. Konfirmasi itu kami peroleh dari Jenderal purnawirawan yang menjadi pensihat Presiden RI.

Naudzubillah, negara ingin dikuasai China Connection! Mujahidin Bangkitlah!

Lalu apa agenda China Connection tersebut ??

Sebelum kita paparkan korupsi Jokowi, kita bahas dulu apa agenda dan tujuan utama China Connection mendukung Jokowi sebagai Presiden RI ?. Tujuan dari konglomerat Cina dan sejumlah jenderal yang menjadi kolaboratornya adalah Luhut Panjaitan, dan AMHP adalah mengendalikan kekuasaan di RI kontra power dengan The Godfather ! Mirip dengan film-film Mafia, TRIAD dan YAKUZA !

Bahkan Intelijen mengungkapkan fakta mencengangkan! Laporan lembaga intelijen negara semua sama, bahwa konglomerat-konglomerat kaya raya musuh negara ini sangat solid. Belum pernah sesolid seperti saat ini!

Konglomerat-konglomerat Tionghoa ini selain menguasai, juga mengendalikan lebih 50% PDB (Product Domestic Bruto RI), juga menguasai 80% media massa.

Khusus untuk pemenangan Jokowi di Pilkada dan Pilpres 2014, selain media mainstream, konglo-konglo ini juga biayai tim khusus sosial media, relawan Jasmev (Jokowi, Aahok social media volunteer) dan sejenisnya.

Lihat saja di semua jenis socmed : FB, twitter, kaskus, dll semua ada tim khusus untuk pencitraan palsu Jokowi, Coba iseng-iseng perhatikan berita dan informasi di media mainstream (koran, majalah, TV, online dan socmed) Sebagian besar tentang Jokowi, tak kurang Rp. 200 milyar rupuah digelontorkan buat 'boneka culun Jokowi'


Selain media massa mainstream, socmed, lembaga-lembaga survey dan para pengamat politik pun dibayar oleh konglomerat 'China Connection' busuk ini untuk support Jokowi. Demikian hebat dan masifnya dukungan para konglomerat plus sejumlah tokoh dan jenderal pengkhianat bangsa membantu Jokowi menjadi Presiden RI.

Uang, media, jaringan, pengaruh, ditujukan untuk membentuk opini publik yang semu atau palsu tentang Jokowi. Sembunyikan siapa dia sebenarnya.

Lihat daftarnya:
  1. Siapa konglomerat Tionghoa yang kuasai 5 juta hektare lahan di Indonesia ? Prayogo Pangestu.
  2. Siapa perampok Rp.52.8 triliun di BCA? Antoni Salim!
  3. Siapa pelaku penghancur pasar modal RI
    Zaman Orba dengan laporan keuangan palsu ? James Riady (Pemilik Lippo
    Group, anak Muchtar Riady, eks Dirut BCA)

Catatan :
Dari sumber internet, boleh dipercaya atau tidak, anda yg kebetulan membaca kisah ini silahkan direnungkan...

Bersambung

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda