Masyarakat  sekuler akan membela Jokowi dan Hary Tanoe layaknya membela nabi

Masyarakat sekuler akan membela Jokowi dan Hary Tanoe layaknya membela nabi

Banyak rakyat tak mengira, dibalik wajahnya yang innocent, Jokowi dan Hary Tanoe ternyata tersimpan watak 'serigala'


Ada kesamaan ajakan makan siang Jokowi dan 'suap' Hary Tanoe kepada MUI dalam gelaran Final Miss World September 2013 lalu, yaitu arogansi pada materialisme membela kepentingan kroni bisnis semata !

Banyak rakyat tak mengira, dibalik wajahnya yang innocent, Jokowi dan Hary Tanoe ternyata tersimpan watak 'serigala'. Masyarakat yang cenderung sekuler dan apatis terhadap perjuangan syariat islam akan membela mati-matian Jokowi dan Hary Tanoe layaknya membela para nabi.

Bahkan sikap para 'abangan' tersebut melebihi pembelaannya pada isu yang mengedepankan pada isu keislaman, seperti pelecehan Nabi dengan karikatur, penistaan simbol-simbol agama maupun syariat islam yang di dakwahkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam.

Sejatinya, umat Islam berani mati demi mengedepankan aqidah umat agar terhindar dari bahaya syirik, maksiat dan penistaan aqidah umat demi agenda liberalisme ala Miss World,

Sedangkan pendukung SEPILIS (sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme) hanya membela agenda kroni bisnis penguasa dan kepentingan syahwat mereka semata yang hanya berorientasi pada uang, budaya hedonisme ala maksiat tanpa henti budaya barat dan zionist untuk menghancurkan kuatnya aqidah umat islam di seluruh dunia !

Sikap arogansi tergambar ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akan melobi makan siang ala 'Kuli' pada warga Lenteng Agung yang menolak Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang non muslim itu. Demikian halnya dengan pemaksaan kehendak dengan iming-iming suap Hary Tanoe kepada MUI agar penyelenggaraan Final Miss World 2013 tetap di gelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sikap Jokowi dan Hary Tanoe ini mirip dengan gaya imperialis Belanda pada masa penjajahan dan konsep VOC yang menggunakan lobi-lobi demi kelanggengan kepentingan bisnis para kroni mereka.


Bahkan Kiai Lenteng Agung angkat bicara, H. Naseri dan KH. Solihin Ilyas menyatakan kesediaannya untuk diajak makan siang. Akan tetapi jangan pernah berharap tokoh masyarakat Betawi asal Lenteng Agung tersebut bisa dibujuk, apalagi disuap untuk menjadi lunak. Selain itu tokoh masyarakat Lenteng Agung mempersoalkan jamuan jalanan ala kuli tersebut.

Kita belum tahu kapan makan siangnya. Yang pasti, kita mau timnya harus sembilan orang, bukan lima orang seperti yang diminta pihak Jokowi. Karena tim warga Lenteng Agung bukan pribadi-pribadi, melainkan ada timnya.

Kita juga gak mau diajak Jokowi makan di restoran. Kita maunya makan dan bertemu di Balaikota. Kita ini bukan kuli, tapi perwakilan warga Lenteng Agung,” kata kiai berpengaruh asal Lenteng, KH. Solihin Ilyas via telpon.

Hary Tanoe : Aqidah Umat di barter langganan gratis INDOVISION !

Sedangkan pelecehan Hary Tanoe kepada MUI benar-benar lobi ecek-ecek, lihat saja iming-iming murahan untuk MUI apabila mau menjadi juri dalam acara buka-bukaan aurat Miss World dan mencabut fatwa haram Miss World, Hary Tanoe menjanjikan iming-iming berupa uang dan fasilitas lainnya kepada MUI seperti pondok pesantren yang diasuh MUI diberikan parabola indovision gratis, langganan gratis.

...HT telah mengirimkan surat untuk menyogok MUI supaya menjadi penasehat Miss World, itu kalau mau (MUI -red) nanti pondok pesantren yang diasuh MUI diberikan parabola indovision gratis, langganan gratis...

Terkait hal itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengatakan, kalau Hary Tanoe telah merendahkan martabat ulama Indonesia dengan adanya kontes Miss World 2013 di Indonesia.

Namun, para ulama di MUI konsisten kepada ajaran agama Allah sehingga permintaan bos MNC Grup itu tidak diterima. Selain itu, percobaan suap yang dilakukan Hary Tanoe tersebut tentu telah menghina dan melecehkan ulama Indonesia.

Jangan heran kalau SBY bungkam dengan Miss World. Jangan-jangan disogok dengan parabola, murah banget berarti. Terus kalau Kapolri beri izin, jangan-jangan diberi parabola,” sindirnya.

“Alhamdulillah MUI tidak bisa disogok. Tapi jelas Hary Tanoe telah menghina MUI dan ulama Indonesia, apalagi demi INDOVISION” tegas Habib Rizieq.

Agenda Kroni Bisnis siapa saja dibelakang JOKOWI ?

Ada konglomerat Edward Suryadjaya, Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo Subianto) dan James Riadi (Group Lippo) dibalik penolakan jokowi terhadap mobil murah

1. Penolakan Jokowi terhadap mobil murah dan bebas polusi sangat tidak beralasan karena dia sendiri juga pencetus mobil murah Esemka yang ternyata tidak berjalan dan hanya dijadikan sebagai pencitraan jelang mencalonkan diri sebagai gubenur DKI Jakarta

2. Kedekatan Jokowi Ahok dengan konglomerat Edward Suryajaya sangat jelas yaitu dengan adanya rencana pencabutan ijin Pekan raya Jakarta dari group perusahaan milik Hartati Murdaya dimana arena PRJ dahulu dikuasai oleh Edward suryajaya

3. Kedekatan Jokowi Ahok dengan konglomerat Edward Suryajaya sangat jelas dengan di menangkannya tender proyek monorel di Jakarta kepada PT Jakarta Monorel (JM) mengalahkan tender perusahaan Jusuf Kalla, dimana JM merupakan perusahaan milik Edward Suryadjaya, serta PT Ortus Holding yang dimiliki juga oleh Edward Suryajaya sebagai perusahaan pabrik monorel yang akan digunakan di DKI Jakarta.

4. Keluarga Edward Suryajaya dari dulu sangat dekat dengan perusahaan multinasional penghasil produk otomotif seperti Honda, Toyota, Nissan , Suzuki. Dapat dipastikan penolakan tersebut merupakan bagian dari pesanan perusahaan multinasional otomotif dunia yang tentu saja akan terganggu jika mobil murah itu di produksi di Indonesia dan mulai dipasarkan

5. Apalagi dengan rencana akan dikeluarkan Perda DKI Jakarta pajak dan bea parkir yang mahal terhadap mobil murah. Dengan adanya ini, maka jokowi secara tidak langsung menggiring masyarakat untuk membeli mobil buatan konglomerat Edward Suryajaya agar utang budi dana kampanye pilgub DKI dan juga dana untuk pencitraan lewat media lunas.

6. Hashim Djojohadikusumo kini menjadi ketua pengembangan Kebun Binatang Ragunan. Pemerintah DKI Jakarta menunjuk pengusaha Hashim Djojohadikusumo sebagai Kepala Pengawas Taman Margasatwa Ragunan. (voa-islam)


  • Artikel diatas walaupun catatan lawas, namun jika diperhatikan dengan kejadian-kejadian terkini (2017), bisa dikatakan belum kadaluarsa.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda