KPK juga menemukan indikasi bahwa dugaan penyelewengan proyek e-KTP terjadi pula dalam pembahasan anggaran yang melibatkan sejumlah anggota DPR RI periode 2009-2014, Badan Anggaran DPR, dan pelaksana undang-undang, yakni Kementerian Dalam Negeri.
Berikut daftar nama para pihak yang disebut jaksa KPK menerima aliran dana proyek e-KTP:
- Gamawan Fauzi US$4,5 juta dan Rp50 juta
- Diah Anggraini US$2,7 juta dan Rp22,5 juta
- Drajat Wisnu Setyaan US$615 ribu dan Rp25 juta
- Enam orang anggota panitia lelang masing-masing US$50 ribu
- Husni Fahmi US$150 ribu dan Rp30 juta
- Anas Urbaningrum US$5,5 juta
- Melcias Marchus Mekeng US$1,4 juta
- Olly Dondokambey US$1,2 juta
- Tamsil Lindrung US$700 ribu
- Mirwan Amir US$1,2 juta
- Arief Wibowo US$108 ribu
- Chaeruman Harahap US$584 ribu dan Rp26 miliar
- Ganjar Pranowo US$520 ribu
- Agun Gunandjar Sudarsa selaku anggota Komisi II dan Banggar DPR US$1,047 juta
- Mustoko Weni US$408 ribu
- Ignatius Mulyono US$258 ribu
- Taufik Effendi US$103 ribu
- Teguh Djuwarno US$167 ribu
- Miryam S Haryani US$23 ribu
- Rindoko, Nu'man Abdul Hakim, Abdul Malik Haramaen, Jamal Aziz dan Jazuli Juwaini selaku Kapoksi pada Komisi II DPR masing-masing US$37 ribu
- Markus Nari Rp4 miliar dan US$13 ribu
- Yasonna Laoly US$84 ribu
- Khatibul Umam Wiranu US$400 ribu
- M Jafar Hapsah US$100 ribu
- Ade Komarudin US$100 ribu
- Abraham Mose, Agus Iswanto, Andra Agusalam, dan Darma Mapangara selaku direksi PT LEN Industri masing-masing Rp1 miliar
- Wahyudin Bagenda selaku Direktur Utama PT LEN Industri Rp2 miliar
- Marzuki Ali Rp20 miliar
- ohanes Marliem US$14,880 juta dan Rp25.242.546.892
- 37 anggota Komisi II lainnya seluruhnya berjumlah US$556 ribu, masing-masing mendapatkan uang berkisar antara US$13 ribu sampai dengan US$18 ribu
- Beberapa anggota tim Fatmawati yaitu Jimmy Iskandar Tedjasusila alias Bobby, Eko Purwoko, Andi Noor, Wahyu Setyo, Benny Akhir, Dudi, dan Kurniawan masing-masing Rp60 juta
- Manajemen bersama konsorsium PNRI Rp137.989.835.260
- Perum PNRI Rp 107.710.849.102
- PT Sandipala Artha Putra Rp145.851.156.022
- PT Mega Lestari Unggul yang merupakan holding company PT Sandipala Artha Putra Rp148.863.947.122
- PT LEN Industri Rp20.925.163.862
- PT Sucofindo Rp8.231.289.362
- PT Quadra Solution Rp127.320.213.798,36
37 Anggota Komisi II masing-masing mendapatkan uang berkisar antara US$5 ribu sampai dengan US$18 ribu, total berjumlah US$556 ribu.
Berikut adalah nama-nama anggota Komisi II DPR periode 2009-2014:
Fraksi Partai Golkar
Fraksi PDIP
Fraksi Partai Demokrat
Sumber 2 (rimanews)
Fraksi Partai Golkar
- Chaeruman Harahap
- Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok (sekarang Gubernur DKI Jakarta)
- Tubagus Iman Ariyadi
- Nurul Arifin
- Agun Gunanjar Sudarsa
- Taufiq Hidayat
- Mustokoweni Murdi
- Nurokhmah Ahmad Hidayat Mus
- H Murad U Nasir
- Paskalis Kossay
Fraksi PDIP
- Ganjar Pranowo (sekarang Gubernur Jawa Tengah)
- Yassona H. Laoly (sekarang Menteri Hukum dan HAM)
- Budiman Sudjatmiko
- Eddy Mihati
- Arif Wibowo
- Rahadi Zakaria
- Irvansyah
- Teguh Juwarno
- H Rusli Ridwan
- Sukiman
- Wa Ode Nurhayati
- Nu'man Abdul Hakim
- HM Izzul Islam
- Aw Thalib
- Ida Fauziyah
- Masitah
- Abdul Malik Haramain
Fraksi PKS
- Agus Purnomo
- H M Gamari Sutrisno
- Mahfudz Siddiq
- Tossy Aryanto
- Aus Hidayat Nur
Fraksi Partai Demokrat
- Taufik Effendi
- Abdul Wahab Dalimunte
- Mayjen TNI (Purn) Ignatius Moelyono
- Khatibul Umam Wiranu
- H Djufri
- Amrun Daulay
- GRay Koes Moertiyah
- Muslim
- Subiyakto
- Abdul Gafar Patappe
- Rusminiati
- Nanang Samudra
- Kasma Bouty
- Harun Al-Rasjid
- Mestariani Habie
- Djamal Azis
- Miryam S Haryani
Sumber 2 (rimanews)