Industri ritel modern (modern trade) untuk kategori fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh rata-rata 10,8% pada 2015, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di segmen minimarket sebesar 11% dan super/hypermarket sebesar 10,6%.
Komposisi penjualan toko modern 56% ada di minimarket dan 44% di super/hypermarket. Market size (ukuran pasar) industri minimarket di Indonesia sekitar Rp 73 triliun dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 13,5% periode 2012-2015.
Gerai ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mencapai 20.000 gerai. Perkembangan gerai minimarket memang sangat cepat.
Pada 2015, pertumbuhan penjualan tertinggi di industri ritel modern dialami segmen personal care sebesar 12,7%, sementara penjualan terendah adalah produk farmasi sebesar 1,8%.
Persaingan ketat di segmen minimarket, conveniece store, dan super/hypermarket. terjadi antara Alfamart yang diusung PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bersaing dengan PT Indomarco (Indomaret) dan 7-Eleven besutan PT Modern Internasional Tbk (MDRN).
Sementara di segmen super/hypermarket, Hero bersaing ketat dengan Hypermart yang diusung PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).
Masyarakat menginginkan tempat belanja yang lebih nyaman, aman, bersih dengan produk yang lebih berkualitas. Sangat memungkinkan ritel tradisional akan tergerus dengan keberadaan ritel modern jika tidak ada perubahaan yang dilakukan terhadap ritel tradisional.
Product design by Code Lab |
Pertumbuhan pusat belanja dan toko modern pada dasarnya merupakan gambaran dari peningkatan standar hidup masyarakat. Keberadaan pusat belanja dibutuhkan sebagai sarana pemasaran bagi jaringan ritel nasional maupun multinasional.
Product design by Code Lab |
Perubahan gaya hidup konsumen telah disikapi oleh pengelola pusat belanja dan toko modern dengan melakukan perubahan konsep dan format toko atau ruang usaha sesuai dengan keinginan konsumen akan suasana belanja yang lebih santai dan nyaman..
Dari berbagai sumber yang dirangkum