Partai Gerindra angkat bicara merespon tudingan Mohammad Nuruzzaman, Wasekjen Partai Gerindra yang telah mengundurkan diri, bahwa partai berlambang garuda emas itu bermain isu Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA) di kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Pernyataan beliau yang menyatakan bahwa Gerindra memakai isu SARA hal itu merupakan pernyataan yang tidak masuk akal," tegas anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade dalam keterangannya, Rabu (13/6).
Justru, jelas Andre, Gerindra dalam kampanye Pilkada Jakarta lalu, mengedepankan program unggulan yang pro rakyat seperti OK OCE, menolak reklamasi, dan Rumah DP 0 rupiah.
"Program pro rakyat yang kami tawarkan. Bagaimana Jakarta untuk semua bukan hanya untuk sekelompok orang," imbuh Andre.
Ia merasa Nuruzzaman tidak paham betul soal kegiatan politik di Gerindra.
"Mungkin karena beliau tidak aktif, beliau tidak mengetahui bahwa Partai Gerindra mempunyai sayap partai di bidang agama dari berbagai agama yang menunjukkan Gerindra adalah partai nasionalis dan menjunjung kebhinekaan," jelas dia.
Andre menegaskan, Partai Gerindra adalah partai nasionalis yang selalu menekankan nilai-nilai kebangsaan, kebhinekaan, dan semangat perjuangan dalam bingkai NKRI. Ia curiga Nuruzzaman pada Pilkada Jakarta lalu, sebetulnya condong ke lawan, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
"Kalau kita baca surat yang bersangkutan, kita bisa merasakan secara tersirat bahwa yang bersangkutan tidak mendukung pasangan Anies dan Sandi, melainkan kemungkinan mendukung Ahok," tutur dia.
Melalui sepucuk surat terbuka yang diterima redaksi, Nuruzzaman menyebut salah satu alasan utamanya mundur karena manuver Gerindra yang sangat patriotik sekarang lebih menjadi corong kebencian yang mengamplifikasi kepentingan politis busuk yang hanya berkutat pada kepentingan saja.
"Sama sekali hilang INDONESIA RAYA yang ada di dada setiap kader Gerindra. Makin parah lagi, pengurus Gerindra makin liar ikut menari pada isu SARA di kampanye Pilkada DKI di mana saya merasa sangat berat untuk melangkah berjuang karena isi perjuangan Gerindra hanya untuk kepentingan elitnya saja sambil terus menerus menyerang penguasa dengan tanpa data yang akurat," demikian penggalan isi surat Nuruzzaman yang ditujukan kepada Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. (wid)
Si pecundang @noeruzzaman sudah sejak lama ingin keluar dari Gerindra.
— yusejahtera (@yusejahtera) 13 Juni 2018
Sudah sejak lama dia ingin loncat ke PSI.
Jd kalau saat ini si pecundang Nuruzzaman katakan alasan dirinya mundur dari Gerindra karena @fadlizon , itu hoax besar. pic.twitter.com/q83jBjuBPx