Front Pembela Islam (FPI) turut mengecam kunjungan Sekjen PBNU, Yahya Cholil Staquf ke Israel.
Yahya dinilai telah mengkhianati konstitusi negara, UUD 1945.
"Di alinea pertama UUD kita telah jelas sekali bahwa setiap warga negara Indonesia wajib menghentikan segala bentuk penjajahan dan memusuhi kaum penjajah, jadi adalah suatu pengkhianatan besar bila salah seorang warga negara kita justru bersikap memperkuat posisi Israel," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI, Ahmad Shabri Lubis kepada wartawan, Rabu (13/6).
Staquf menyebut kunjungan Yahya tersebut sebagai diplomasi politik munafik.
"Jelas sikap beliau ini adalah suatu diplomasi politik yang munafik, membenarkan penjajahan di atas saudara muslim Palestina," tegasnya.
Namun yang pasti, kata Ahmad, FPI memprotes keras dan mengecam kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel. Termasuk, ceramah Syaquf di acara American Jewish Committe (AJC).
FPI pun mendesak Presiden Jokowi segera memberhentikan Staquf dari jabatan Dewan Pertimbangan Presiden. "Karena akan berdampak negatif pada posisi Presiden dalam politik intemasional, di mana salah satu anggota dewan pertimbangannya ternyata mendukung penjajahan Israel terhadap Palestina," imbuh Ahmad. (wid)
Ini link video full nya https://t.co/Ip7iF6dhDZ Sila kita cek sama-sama. Apakah ada kalimat setegas rilis yg disampaikan ke media di Indonesia? Apakah ada penjelasan brilian seperti dijelaskan kpd @Menlu_RI @Kemlu_RI? Bahkan apakah ada kata-kata "Palestina"?— Arya Sandhiyudha AS (@AryaSandhiyudha) 11 Juni 2018
Presiden @jokowi Kang Said Aqil Siraj @saidaqil dan Yai Ma'ruf Amin Mengatakan Dia Berangkat ke Israel Bukan Mewakili dan Atas Nama Wantimpres, atau Ketua NU Apalagi Anggota MUI.
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) 13 Juni 2018
Terus atas Nama Siapa? Rakyat Indonesia Juga Menolak dan Malu.
Pidatonya Sempat Sebut NU.
Ditindak?