Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih menemukan 8,1 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda, berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukan bersama-sama.
"Kami menelusuri dari 185 juta DPT dari KPU maka hasilnya masih ada 8.145.713 kegandaan DPT," kata Ketua DPP PKS Pipin Sopian di Rumah Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam.
Dia mengakui, mungkin publik mempertanyakan data DPT ganda yang dirilis koalisi Prabowo-Sandiaga karena jumlahnya yang naik-turun.
Pipin menjelaskan, awalnya koalisi menemukan indikasi 25 juta DPT ganda berdasarkan data Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang diterima pada 13 Juli yang berjumlah 185 juta hanya diterima 137 juta.
Setelah itu menurut dia, tanggal 5 September menerima DPT yang disahkan KPU dan menelusuri ada kegandaan awalnya hanya 6,3 juta berdasarkan penelusuran 161 juta bukan 185 juta DPT yang ditetapkan KPU.
"Indikasi 6,3 juta DPT ganda berdasarkan penelusuran 161 juta, dan 24 juta belum selesai. Sehingga setelah penyisiran selesai 100 persen sebanyak 185 juta DPT, kami temukan 8.145.713 kegandaan DPT," ujarnya.
Pipin mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga sudah menyampaikan berita acara soal kegandaan DPT kepada KPU pada Kamis (13/9) dan Jumat (14/9) akan mengadakan rapat kembali dengan KPU.
Dia mengatakan pihaknya sudah menyerahkan semua dokumen, semua data per-provinsi per-kabupaten, dan per-kecamatan.
Ketua DPP PAN Yandi Susanto di tempat yang sama mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga meminta KPU memastikan tidak ada kegandaan DPT.
Menurut dia memang tetap akan ada perubahan DPT karena ada orang penambahan usia orang ataupun yant meninggal dunia sebelum pencoblosan sehingga diperbaharui terus.
Dia menilai demi mengantisipasi lonjakan DPT yang tidak sesuai perbandingan penduduk, antara pemilih dan tidak memilih itu penting dipastikan oleh KPU.
"Tapi angka besarannya itu sudah ketahuan, tidak akan 'jomplang' nanti. Misalnya beda sampai 10 juta, itu tidak mungkin dalam rentang waktu sekian bulan penambahan jumlah DPT tidak akan lonjakan," ujarnya.
Dia mengatakan tim koalisi Prabowo-Sandiaga sudah melakukan penyisiran DPT hingga per-Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Yandri mencontohkan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, jumlah DPT sebanyak 933.000, namun mengapa jumlah DPS sebanyak 2,1 juta sehingga ada kelebihan sekitar 1 juta sehingga kalau dibiarkan akan berbahaya.(Ferdiansyah)