Hanya di era rezim Jokowi terjadi pertarungan rebutan proyek

Hanya di era rezim Jokowi terjadi pertarungan rebutan proyek

Jika dulu pertarungannya bersifat ideologis karena berhadap-hadapan dengan imperialisme dan kapitalisme, sementara di rezim Jokowi pertarungannya perebutan proyek


Bedanya dulu dan sekarang, Era Bung Karno bentuk Pertarungannya Ideologis, sedangkan Sekarang Era Jokowi Pertarungan Rebutan Proyek !

Putri Proklamator RI Rahmawati Soekarno Putri membandingkan pertarungan yang terjadi pada tempo dulu saat Bung Karno memimpin Indonesia dengan kegaduhan dan kisruh yang terjadi di era Jokowi. Jika dulu pertarungannya bersifat ideologis karena berhadap-hadapan dengan imperialisme dan kapitalisme, sementara di rezim Jokowi pertarungannya perebutan proyek dan perang antar geng oligarki yang justru merusak bangsa. Demikian disampaikan Rahmawati pada kabarpergerakan.com, Sabtu (05/03/2016).

Rahmawati menceritakan, “tahun 1965 di Istana Merdeka Bung Karno menerima 2 orang tokoh yaitu Cherul Saleh yang tokoh Murba menjabat Waperdam 3 dan D.N Aidit ketum CC PKI tokoh komunis, Bung Karno mendengarkan kata-kata Cherul Saleh “wah kapan nih kita jadi Presiden” (sambill melirik ke Aidit,dan Aidit hanya senyum-senyum), tidak lama kemudian terjadi peristiwa G30S atau Gestok”. Tutur Rahmawati

Lanjut Rahmawati, “Terjadinya tragedi itu menurut Bung Karno dalam pidato Nawaksara disebut akibat 1. keblingernya pimpinan PKI, 2. Kelihaian nekolim, 3. Ada Oknum-oknum dalam negeri yang tidak beres (yang jadi “our local agent”/antek)”. Imbuhnya.

Jika peristiwa Istana yang dihadapi Presiden Soekarno tahun 1965 adalah pertarungan melawan imperialisme dan kapitalisme, sementara kisruh dan pertarungan di kalangan Istana di rezim Jokowi saat ini adalah pertarungan rebutan proyek dan perang geng antar oligarki.

“Peristiwa Istana pada 65 tersebut adalah pertarungan politik saat itu, sedangkan sekarang gaduh politik rezim jokowi, ditengarai konflik kepentingan hanya bedanya tahun 65 pertarungan ideologi (Soekarno saat itu menghadapi 2 ideologi besar yakni kapitalisme dan komunisme demi menegakkan NKRI merdeka sesuai cita-cita Proklamasi), sedangkan saat ini adalah pertarungan “rebutan” proyek, perang antar geng oligarki”. Jelas pendiri Yayasan Bung Karno ini.

“Sedang bos besar geng tetap, pertarungan 2 kepentingan raksasa besar imperialisme putih vs kuning- walah Indonesia, Jadi negeri jajahan lagi!”. Tutup Rahmawati. (ar)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda