Ketua DPP Golkar Bidang Legislatif, Eksekutif dan Lembaga Politik, Yahya Zaini menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung menjadi pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
"Ya kan memang dari partai pemerintah tinggal PAN dan PKB yang belum menentukan dukungan. Tentu saja dua partai itu (yang akan dukung Jokowi)," kata Yahya kepada Tirto, Senin (9/4/2018).
Yahya menyatakan, bergabungnya kedua partai tersebut berkat komunikasi intens dari para ketua umum lima partai yang telah mendeklarasikan diri mendukung Jokowi terlebih dulu, yakni PDIP, Golkar, Nasdem, PPP dan Hanura.
"Semuanya komunikasi terus dengan intens," kata Yahya.
Wacana bergabungnya dua partai ke koalisi pendukung Jokowi pertama kali digulirkan oleh Ketua Umum PPP, Romahurmuziy beberapa hari lalu. Menurutnya, kedua partai tersebut akan mulai bergabung bulan depan.
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, kemarin (7/4/2018) telah mengamini pernyataan Romahurmuziy. Ia pun menyatakan telah mengetahui nama dua partai tersebut, meskipun enggan menyebutkan secara jelas nama keduanya.
Namun, mengenai hal ini, PKB menyatakan belum menentukan sikap dukungan kepada salah satu kandidat capres tertentu. "Semua diputuskan di Muspimnas. Juni," kata Ketua Desk Pemilu PKB, Daniel Johan, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Meskipun begitu, Daniel tidak memungkiri jika mayoritas kader PKB menginginkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar berpasangan dengan Jokowi di Pilpres 2019.
"Sejauh ini suara kuatnya tetap bersama Pak Jokowi," kata Daniel.
Baca juga: AHY Optimistis Soal Kemungkinan Poros Ketiga di Pilpres 2019
Sementara Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais justru menampik bahwa partainya telah memutuskan dukungan kepada Jokowi. Menurutnya, keputusan dukungan di Pilpres akan di Rakernas.
Hanafi menyatakan sikap Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang lebih condong mendukung Jokowi merupakan sikap pribadi. Bukan sikap resmi partai.
"Kalau sikap pribadi masing-masing pengurus di PAN pasti punya pilihan pribadi sah-sah aja. Kami juga tak bisa membatasi itu karena itu emang hak asasi politik orang. Tapi kalau sikap resmi di partai itu akan disampaikan dalam Rakernas," kata Hanafi, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Sampai saat ini, Jokowi telah mendapatkan dukungan dari lima partai politik, yakni PPP, Nasdem, Hanura, PDIP dan Golkar. Dengan dukungan kelimanya Jokowi telah mendapatkan 52,2 persen suara dan telah melewati ambang batas presiden 20 persen untuk maju kembali sebagai capres. (M. Ahsan Ridhoi)