Kuis menghapal nama ikan berhadiah sepeda, adalah pembodohan

Kuis menghapal nama ikan berhadiah sepeda, adalah pembodohan

Semestinya, Jokowi memberikan pertanyaan cerdas yang memancing anak-anak untuk menggunakan nalarnya sebagaimana perintah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa


Kebiasaan Jokowi meminta siswa Sekolah Dasar (SD) menghafal nama-nama ikan dalam berbagai kesempatan dinilai sebagai langkah yang tidak mendidik.

Meski tak menyebut nama, namun kritik yang disampaikan dosen filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung mengarah ke Jokowi. Ia menyebut kuis anak SD hapal nama ikan berhadiah sepeda tak akan membuat nalar anak-anak didik berkembang.

"Literasi tidak bertambah kalau hanya disuruh hafal nama-nama ikan," tegasnya saat menjadi panelis di acara deklarasi Relawan Cakra AHY, Gedung Djoeang, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (30/7).

Semestinya, menurut pria yang akrab disapa profesor ini, Jokowi memberikan pertanyaan cerdas yang memancing anak-anak untuk menggunakan nalarnya sebagaimana perintah konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Misalkan dengan menanyakan mengapa ikan tidak bisa memanjat pohon.

"Kalau dia (siswa SD) tidak bisa jawab, maka dia akan mengganggu orang tuanya, bapak ibu, mengapa ikan tidak bisa manjat pohon. Bapak ibunya akan search di internet. Kalau dia tidak ketemu, dia akan datang ke kepala sekolah.

Dia akan bertanya mengapa tidak mengajarkan kepada saya fisika dasar? Dia datang ke guru biologi, mengapa tidak mengajarkan saya hukum kohesi sehingga dia bisa tahu kenapa ikan tidak bisa melekatkan siripnya ke pohon seperti cicak. Dengan cara itu dia membongkar kritisme. Bukan hanya menghafal, kalau presidennya cerdas," jelasnya.

Pertanyaan-pertanyaan memancing daya kritis seperti itulah kata Rocky yang sebenar-benarnya revolusi mental.

"Jadi ada harapan bangsa ini untuk mencerdaskan kehidupannya. Tapi itu kalau presidennya punya otak," imbuhnya.

Lebih lanjut kata dia, seorang pemimpin bangsa harusnya mampu menggagas masa depan sebagaimana yang dilakukan oleh proklamator Bung Karno dan Bung Hatta.

"Pidato Bung Karno di depan Mahkamah Belanda di Bandung sampai sekarang masih diingat orang. Karena dia punya gagasan terhadap masa depan.

Pemimpin mengajukan dalil, membuat tesis. Bung Hatta bukunya sampai hari ini dicetak ulang. Dibaca sampai hari ini. Bayangkan yang sekarang bacaannya apa," demikian Rocky Gerung. (rmol)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel