Komisi Pemilihan Umum membatalkan ajang pemaparan visi misi pasangan capres yang sedianya digelar pada 9 Januari.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melihat hal itu dapat menurunkan kualitas demokrasi Indonesia yang selama ini sudah dibangun.
"Menurut saya ini justru merugikan bagi kualitas demokrasi kita," kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak dalam diskusi 'KPU Batal Sosialisasikan Visi Misi Paslon, Ada Apa?' di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Senin (7/1).
Dia memastikan bahwa pasangan capres nomor urut 02 sangat siap menyampaikan visi misi. Kepastian itu untuk menjawab tudingan yang selama ini dialamatkan lantaran disebut banyak gimmick dan melemparkan pernyataan sensasional.
"Jadi yang terbayang dari Pak Prabowo dan Bang Sandi satu forum di mana ada panelis dari universitas yang punya kompetensi dan keadilan terus bisa menggali, bahkan bisa membantah, bisa mengkritik seluruh visi dan misi yang disampaikan oleh Pak Prabowo dan Bang Sandi selama dua jam itu. Itu yang terbayang," papar Dahnil.
Lanjutnya, dari penyampaian visi misi bisa menjadi kesempatan publik mengetahui secara detail pasangan Prabowo-Sandi. Sebab, tidak sedikit yang sangat ingin mengetahui lebih jauh tentang Prabowo-Sandi, bisa dilihat dari animo masyarakat jika keduanya datang ke daerah.
"Pak Prabowo merasa tertantang, ini lebih seru. Nah ini ada kesempatan publik. Media itu melihat kompetensi dan harapan yang ditawarkan oleh calon ya," demikian Dahnil. (wah)