Ahok ternyata tidak berbeda jauh dengan bosnya pembual

Ahok ternyata tidak berbeda jauh dengan bosnya pembual

BPK dalam temuannya sudah jelas menyatakan bahwa RS Sumber Waras ada penyimpangan dan kerugian Negara, KPK masih nunggu apalagi?


Sejumlah massa yang mengatasnamakan Komite Tangkap dan Penjarakan (KTP) Ahok, menggeruduk Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan Rasuna Said, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya, Kordinator KTP Ahok, Sulhy mempertanyakan nyali komisioner KPK dalam mengusut korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras.

"BPK dalam temuannya sudah jelas menyatakan bahwa RS Sumber Waras ada penyimpangan dan kerugian Negara, KPK masih nunggu apalagi?" tegas Sulhy.

"Apakah betul, ketua KPK Agus Raharjo adalah orangnya Ahok (Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama), saya akhir-akhir ini sering dengan isu bernada begitu," ujar dia.

"Penyimpangan kerugian keuangan negara yang jumlahnya sedemikian besar ratusan miliar, terkesan hanya didiamkan begitu saja. Ini orang-orang baru komisionir KPS sudah seperti ayam kampong yang lumpuh," cetus dia.

Janji Bakal Bongkar Kasus UPS, di Pengadilan Ahok Banyak Jawab Tidak Tahu.

Keterangan yang disampaikan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat bersaksi di Pengadilan Tipikor untuk kasus korupsi uninterruptible power supply (UPS) dinilai antiklimaks.

Pasalnya, dari keterangan yang dibeberkan Ahok selama sekitar dua jam di persidangan sama sekali tidak memunculkan fakta baru sebagaimana dijanjikan Ahok sebelumnya.

Bahkan, Ahok malah banyak mengaku tidak tahu saat dicecar pertanyaan oleh Jaksa penuntut umum maupun kuasa hukum terdakwa Alex Usman terkait proses pembahasan APBD-P 2014.‎

"Katanya mau bongkar aktor UPS. Apanya yang dibongkar? Dia enggak sebut nama siapa-siapa kok," kata Anggota DPRD DKI Syarif kepada TeropongSenayan, Jakarta, Sabtu (6/2/2016).

Syarif mempertanyakan sikap Ahok yang justru mengaku banyak tidak tahu dan lupa perihal lolosnya anggaran siluman itu.

"Kok bertolak belakang ya dengan pernyataannya sebelum sidang. Ibarat orang mau naik gunung, eh ini pas nyampek dilokasi (persidangan) malah turun lepas landas.

Katanya mau jadi saksi memberatkan (untuk Alex Usman). Antiklimaks!," cibir Wakil Ketua DPD Gerindra DKI itu.

Selain itu, Sekretaris Komisi A DPRD DKI ini juga menyayangkan atas kesaksian Ahok yang menurutnya melakukan blunder besar dengan mencatut nama Presiden.

"Cukup fatal, kok bisa-bisanya hal semendasar itu dia keliru. Masak yang tanda tangan Perda APBD-P 2014 katanya Pak Jokowi. Tapi pas sidang sudah mau selesai, dia justru koreksi sendiri. Ini sama saja ngelawak tidak pada tempatnya," cetus Syarif.

Syarif memastikan, kekecewaan serupa juga dirasakan khalayak umum. Betapa tidak, publik sebelumnya telah dibuat penasaran oleh sesumbar Ahok yang berjanji akan membongkar aktor UPS.

"Ahok diharapkan bisa menjadi pahlawan 'tanpa' kesiangan. Publik sudah terlanjur dibuat terkesima oleh Ahok dengan koar-koar yang sebelum sidang," beber dia.
‎‎
"Tapi apa?, publik terpaksa gigit jari. Ekspektasi yang begitu tinggi, tarnyata jauh panggang dari api. Karena ternyata nyanyian Ahok tak seindah yang dibayangkan," sindir Syarif.

"Tak ada yang salah memang, karena dia (Ahok) memang bukan pahlawan. Yang salah adalah, mereka yang 'menganggap' Ahok pahlawan, padahal Ahok itu biasa-biasa saja," tandasnya. [ts1] [ts2]


*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda