Anak-anak yang hidup dan besar bersama kawanan binatang liar

Anak-anak yang hidup dan besar bersama kawanan binatang liar

sudah menjadi hukum alam, Hewan liar akan melakukan apapun untuk bertahan hidup, termasuk memangsa manusia


Oxana Malaya, Ukraine, 1991
Beautiful and disturbing at the same time, the images in Julia Fullerton-Batten’s latest project have a dreamlike, fairy-tale quality. Yet the lives they portray are real. “There are two different scenarios – one where the child ended up in the forest, and another where the child was actually at home,

"Ada dua skenario berbeda satu ketika si anak berakhir tinggal di hutan, dan yang lainnya dimana mereka diterlantarkan di rumah sendiri. Mereka ditinggalkan dan disiksa, sehingga menemukan kenyamanan dari hewan ketimbang dari keluarga sendiri," ungkap Fullerton-Batten kepada BBC Culture.

Gambar-gambar dari Fullerton-Batten terkesan seperti penggalan kisah film fantasi, namun kisah di baliknya adalah kisah nyata. Dari 1959 sampai 2013, ada tujuh anak-anak yang kisahnya dirangkum dalam cerita fotografi. Inilah kisah anak-anak 'liar' tersebut.

Seperti kita ketahui, binatang tidak memiliki akal dan pikiran. Hewan liar akan melakukan apapun untuk bertahan hidup, termasuk memangsa manusia.

Itu sudah menjadi hukum alam, naluri untuk menyerang dan memangsa manusia ada di dalam mereka. Namun tidak ada yang pernah menyangka bahwa dibalik semua itu, ada juga binatang yang memiliki hubungan erat dengan manusia. Mengesampingkan naluri liarnya untuk memberikan kasih sayang.

Kisah diatas merupakan penggalan dari cerita fiktif Tarzan. Kisah yang sudah diadaptasi ke berbagai media, seperti komik atau film animasi.

Namun pada kenyataannya, ada kisah anak-anak 'liar' yang besar bersama binatang bukan sekedar cerita fiktif.

Serupa dengan Tarzan yang berjalan dengan empat tungkai dan suka memukul-mukul dada seperti gorila, mereka juga meniru tingkah laku hewan, seperti cara mereka makan. Namun, tak seperti kisah manusia rimba, mereka harus menjalani cara yang keras untuk terus menjalankan kehidupan. Kisah mereka dimulai dari rentetan tragedi kemiskinan, kekerasan, dan penelantaran.

Inilah Proyek dari seniman Julia Fullerton-Batten menampilkan gambar-gambar yang menceritakan kisah para 'anak liar'.

Marina Chapman, Colombia, 1959


Shamdeo, India, 1972
This is not like Tarzan,” says Fullerton-Batten. “The children had to fight the animals for their own food. Tidak seperti Tarzan, anak ini harus bersaing dengan binatang untuk memperoleh makan.


Sujit Kumar, Fiji, 1978


John Ssebunya, Uganda, 1991


Ivan Mishukov, Russia, 1998


Madina, Russia, 2013


*  
Admin
Thankyou guys for reading the article Anak-anak yang hidup dan besar bersama kawanan binatang liar Yours.net admited that though we trying to describe accurately, we cannot verify the exact facts of everything posted. Posting may contains Information, speculation or rumor.
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda