Tidak hanya di Indonesia tapi di banyak negara dan bahkan di negerinya sendiri pun Cina melakukan berbagai trik-trik tipu muslihatnya untuk melemahkan pengaruh Islam.
Seperti dilansir situs berita online express.co uk, Cina menuduh Islam telah melakukan serangan di stasiun kereta api Xinjiang, Uyghur (daerah populasi atau tempat tinggal kaum minoritas Islam Cina), padahal bentrokan tersebut dilakukan geng-geng narkoba dan para preman yang memperebutkan wilayah kekuasaanya. 30 orang mati dalam insiden ini.
Masih di daerah Xinjiang tempat tinggal kaum minoritas Islam, pemerintah Cina melarang warga muslim mengenakan segala atribut Islam seperti memelihara jenggot, memakai jilbab, melarang siswa Muslim berpuasa selama bulan Ramadhan. dan banyak lagi larangan-larangan yang berhubungan dengan Islam.
Muslim shopkeepers forced to sell alcohol and cigarettes to 'weaken' Islam Shops and restaurants were forced to sell at least five different brands of alcohol and cigarettes – and promote them with "eye-catching displays".
Pemilik toko atau warung, wajib menjual makanan dan minuman yang dianggap haram oleh umat muslim, jenis makanan dan minuman tersebut harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat calon pembeli. Jika mereka menolak, maka pemiliknya akan di intimidasi bahkan warung atau tokonya ditutup.
Pada tahun 2013, terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh para preman dan menyebabkan 35 orang mati di wilayah populasi Muslim Xinjiang. Selain menyerang warga, para preman yang membawa senjata tajam juga merusak kantor polisi, gedung pemerintah dan bangunan penting lainya.
Pengrusakan ini untuk mediskreditkan umat Islam, mereka mengatakan yang melakukan adalah kaum militan Islam garis keras, Setelah ketahuan bohong, akhirnya pemerintah Cina menyatakan bentrokan yang dilakukan para preman tersebut tidak ada hubungannya dengan agama atau etnis.
Demo penolakan Cina di Malaysia..
Demo balasan dan tantangan terhadap demo “Bersih4 anti Najib” yang digelar pada 29-30 Agustus 2015. Demo Kaus Merah ini, sekaligus untuk membuktikan bersatunya kaum etnis Melayu di Malaysia.
Sekitar 60.000 puak Melayu turun ke jalan-jalan di Kuala Lumpur, Demo besar “Kaus Merah”di Kualalumpur ini, bertujuan untuk memberi dukungan dari etnis Melayu kepada pemerintah Perdana Menteri Najib Razak yang difitnah oleh kaum oposisi.
Dukungan etnis Melayu juga menyokong Kerajaan dan menyokong kelembagaan Negara Malaysia yang selama ini aman dan damai. Para pengunjuk rasa menuduh etnis Cina menentang pemerintah dan terdengar pekik-pekik anti Cina seraya membawa spanduk yang mendukung pemerintah.
”Saya di sini untuk mempertahankan martabat dan dominasi Melayu. Kita tidak boleh membiarkan orang lain mengambil alih negara kami,” tutur seorang pengunjuk rasa, Rahamah Abdul Majid, kepada kantor berita AP.
Demo besar-beasaran juga terjadi di Vietnam dalam menentang kerakusan Cina, ribuan masyarakat Vietnam turun kejalan dam membakar bendera Cina serta meneriakan yel-yel anti Cina.
Demo Anti Cina di Philipina pun tak kalah ramai dengan negara tetangga, Philipina yang selama ini diam juga melakukan demo besar atas tindakan dan kelakuan Cina yang mengusik negerinya.
Demo anti Cina di Turki juga tak kalah heboh akibat dari ulah pemimpin negara itu selalu mendiskreditkan umat Islam di Uyghur Xinjiang Cina.
Tragedi Mei 1998 di Indonesia, bangkrutnya perekonomian era Suharto akibat banyaknya utang yang dilakukan oleh pemerintah dan pelarian modal para taoke Cina keluar negeri.
Hingga kini negara masih harus membayar bunga dan cicilan utangnya hingga tahun 2032 !!! (kasus BLBI)
* Dari berbagai sumber yang dirangkum.