Akibat terjangan banjir di sentra produksi, harga pangan melonjak

Akibat terjangan banjir di sentra produksi, harga pangan melonjak

Banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia membuat harga sejumlah bahan makanan melonjak drastis.


Hujan dan banjir landa Indonesia, harga pangan melonjak
Parmo, pedagang cabai di Pasar Tanah Abang, Jakarta, terpaksa menaikkan harga dagangannya.

"Cabai itu naiknya rata-rata sembilan, sepuluh ribu (rupiah). Dari 20 (ribu rupiah), jadi 30 (ribu rupiah). Itu belanjanya. Jualnya (menjualnya) di sini 40 (ribu rupiah)," kata Parmo.

Banjir yang melanda berbagai daerah di Indonesia membuat harga sejumlah bahan makanan melonjak drastis.

"Yang paling terpengaruh (banjir) itu, tanaman-tanaman musiman...Bahan-bahan makanan yang cepat busuk," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, Senin (15/02).

Berdasarkan pantauan BBC Indonesia di Pasar Inpres Sabeni Tanah Abang, dalam seminggu terakhir telah terjadi peningkatan harga sebagian besar bahan makanan.

Cabai merah keriting, bawang merah, tomat dan cabai hijau adalah yang paling terkena dampak.

Jika pada pekan kedua Februari 2016 harga cabai merah keriting Rp30.000/kg, pada Senin (15/02) harganya mencapai Rp40.000/kg. Adapun harga bawang merah naik dari Rp18.000/kg menjadi Rp28.000/kg, sementara harga tomat melonjak dari Rp10.000/kg ke Rp13.000/kg.

Kenaikan signifikan juga terjadi pada harga cabai hijau, yang naik Rp12.000/kg menjadi Rp25.000/kg.

“Ini karena panennya sulit, karena hujan. Kalau barangnya di kebun mah banyak. Tapi kalau pagi sudah hujan, siang hujan, ya nggak bisa panen,” ujar Parmo, salah satu pedagang di Pasar Inpres Sabeni Tanah Abang, kepada BBC Indonesia.

Bahan pokok yang didagangkan Parmo, sebagian besar berasal dari Cirebon, Jawa Barat.


Lebih dari 700 hektare lahan sawah dan perkebuan, telah terendam banjir di kawasan ini dalam dua minggu terakhir.
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda