Perang badai segera dimulai ratusan ribu warga akan jadi pengangguran

Perang badai segera dimulai ratusan ribu warga akan jadi pengangguran

Ada dua perusahaan elektronik lain asal Korea Selatan yang juga akan menutup pabriknya di Indonesia Setelah Ford Indonesia resmi merumahkan ribuan karyawan


Ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini tengah menghantui para pekerja di Indonesia. Mereka tengah harap-harap cemas, karena berbagai perusahaan besar sudah mulai bangkrut.

Setelah Ford Indonesia resmi merumahkan ribuan karyawannya, kini PT Panasonic Lighting di Cikarang dan Pasuruan dan PT Toshiba Indonesia juka terancam bangkrut. Akibat penutupan dua pabrik elektronik tersebut, sebanyak 2.500 orang karyawan terpaksa dirumahkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution menyatakan dirinya belum menerima laporan terkait rencana penutupan pabrik dan PHK karyawan kedua perusahaan elektronik tersebut.

Ketika dikonfirmasi, dia meminta para awak media untuk menanyakan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri. Dia juga menyarankan awak media untuk bertanya kepada Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Belum (terima laporan). Kenapa jadi ada yang begini. Itu tanya saja ke Pak Hanif,” kata Darmin di kantornya, Rabu (3/2).

Lebih lanjut, Darmin mengungkapkan, situasi perekonomian dunia saat ini pun sedang mengalami perlambatan. Akan tetapi, kondisi investasi di Indonesia masih baik-baik saja.

Di luar dua perusahaan elektronik raksasa ini, ada dua perusahaan elektronik lain asal Korea Selatan yang juga mengumumkan akan menutup pabriknya di Indonesia.

Dua perusahaan tersebut yakni, PT Samoin, yang telah merumahkan 1.200 karyawannya, serta PT Starlink, yang merumahkan 500 orang pekerja. Kedua perusahaan ini telah selesai beroperasi di Indonesia pada Januari kemarin

Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengungkapkan 11 perusahaan di Indonesia akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Perusahaan tersebut tidak akan memperpanjang kontrak kerja karyawannya dengan berbagai alasan.

Ketua Presidium KSPI Said Iqbal mengatakan, sejumlah perusahaan tidak lagi memperpanjang kontrak kerja karyawan, serta beberapa lagi akan menutup perusahaan dan hengkang dari Indonesia.

Atas hal tersebut, serikat pekerja berencana akan melakukan aksi turun ke jalan untuk menolak PHK, pada 6 Februari 2016. “Kurang lebih 20 ribu buruh akan mengadakan aksi turun ke jalan menolak PHK, dan menolak upah murah pada 6 Februari 2016 di depan Istana dan Mahkamah Agung, mulai jam 09.00 WIB dengan titik kumpul Bundaran HI dan Patung Kuda depan Indosat. Kemudian massa akan long march ke Istana dan MA,” ujar Said, dalam siaran persnya.

Menurutnya, aksi serempak serupa juga akan diikuti puluhan ribu buruh di Bogor, Karawang, Cikarang, Tangerang, Surabaya, Batam, Bandung, Medan, Aceh, dan Makassar. Berdasarkan rilis KSPI berikut daftar perusahaan yang berencana melakukan PHK, yaitu PT Panasonic, PT Toshiba, PT Shamoin, PT Starlink, PT Jaba Garmindo, PT Ford Indonesia, PT Yamaha, PT Astra Honda Motor, PT ASA Elektronik, PT Shinkei, PT Hino.

Sebelumnya, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mengungkapkan anjloknya harga minyak dunia hingga di kisaran USD30/barel, level terendah sejak 2004 berdampak besar terhadap perusahaan minyak dan gas (migas).

Hal itu mengakibatkan perusahaan-perusahaan minyak di dunia mengalami kerugian dan terancam melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Di Indonesia diperkirakan sebanyak 300 ribu buruh migas terkena PHK.

Presiden KSBSI Mudhofir Khamid mengemukakan, anjloknya harga minyak dunia disebabkan berbagai hal, antara lain kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menjaga harga minyak rendah akibat dari politik luar negeri Amerika di Timur Tengah, yang menyebabkan produksi minyak berlebihan.

“Hal lain adalah akibat perlambatan perekonomian di China yang membuat minyak mengalami over suplai dan harga minyak semakin tertekan mengingat negara tersebut merupakan salah satu konsumen minyak terbesar dunia,” ujar Mudhofir [kn]
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda