Rakyat Indonesia menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan di lokasi mangkraknya puluhan bus TransJakarta yang diimpor dari China.
“Setelah blusukan di Hambalang, Jokowi blusukan di tempat mangkraknya puluhan bus TransJakarta dari China,” kata pengamat politik Ahmad Yazid kepada suaranasional, Kamis (24/3).
Menurut Yazid, Jokowi blusukan di mangkaraknya bus TransJakarta agar rakyat Indonesia tahu kasus ini. “Biar tidak dianggap menyerang SBY saat blusukan di Hambalang, Jokowi perlu blusukan di tempat mangkraknya puluhan bus TransJakarta dari China,” ungkap Yazid.
Yazid mengatakan, pembelian bus TransJakarta dari China ini disebut-sebut menyeret mantan Wali Kota Solo tersebut. “Jokowi yang menyetujui pembelian bus TransJakarta dari China dan Jokowi harus tanggung jawab,” papar Yazid.
Selain itu, Yazid mengatakan, saat ini kasus bus TransJakarta yang diduga melibatkan Jokowi ditutup kasusnya. “Nampak sekali aparat penegak hukum tidak berani membongkar kasus Bus TransJakarta. Udar Pristono hanya korban saja,” pungkas Yazid.
detikcom mendatangi Kantor Unit Pengelola TransJakarta di Jalan Mayjen Sutoyo No 1 Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014) sore. 29 bus merek Yutong itu mangkrak di sebuah tanah lapang di lokasi.
"Ini semuanya ada 29 unit bus Yutong. Tidak beroperasi selama investigasi. Semua ada 30 yang Yutong, 1 sudah terbakar," kata salah seorang petugas TransJakarta kepada wartawan di lokasi. Bus-bus merek Yutong itu terparkir memanjang di lokasi tersebut.
detikcom mendatangi Kantor Unit Pengelola TransJakarta di Jalan Mayjen Sutoyo No 1 Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014) sore. 29 bus merek Yutong itu mangkrak di sebuah tanah lapang di lokasi.
"Ini semuanya ada 29 unit bus Yutong. Tidak beroperasi selama investigasi. Semua ada 30 yang Yutong, 1 sudah terbakar," kata salah seorang petugas TransJakarta kepada wartawan di lokasi.
Bus-bus merek Yutong itu terparkir memanjang di lokasi tersebut. Kondisinya tampak berdebu karena tidak beroperasi. Puluhan wartawan berbagai media tampak mengabadikannya dengan kamera foto dan video.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, mengaku heran dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang membeli Bus TransJakarta dari China. Padahal masyarakat sudah mengetahui mutu bus tersebut kurang bagus.
"Kenapa kok belinya bus China yang publik sudah tahu mutunya kurang bagus? Ada apa sebenarnya itu?," ujar Tigor kepada Okezone, Kamis (13/4/2014).
Tigor pun mengakui bahwa Bus TransJakarta buatan China terbilang murah harganya.
"Memang murah, dan mereka bisa curi uang pembelian lebih besar. Kenapa dan siapa yang arahkan pembelian bus busuk ke China," tanyanya.
"Saya rasa itu bukan bekas, tetapi mobil stock lama yang enggak laku-laku dan dibeli Dishub. Harganya murah sekali dan bisa di mark up tinggi sekali," tuturnya.