Ahok memang memaksakan Pembelian Lahan Sumber Waras

Ahok memang memaksakan Pembelian Lahan Sumber Waras

Seminggu lalu publik sudah menertawakan KPK karena tidak menemukan Niat jahat Ahok dalam kasus Sumber


Waktu itu setelah berdiskusi panjang lebar dengan kawan yang menjadi konsultan politik di sebuah café di bilangan Cikini Jakarta Pusat, ada kesimpulan yang kami ambil yaitu mungkin Ahok pisah ranjang dengan Cawagub Heru karena satu atau dua masalah.

Ahok akan menghianati Heru atau Heru yang akan menghianati Ahok. Dan setelah itu mereka akan “bercerai”.

Seminggu lalu publik sudah menertawakan KPK karena tidak menemukan Niat jahat Ahok dalam kasus Sumber Waras. Meme-meme KPK sedang kelimpungan mencari Niat Jahat dan banyak artikel yang mengkritisi KPK membuat mereka panas dingin.

Mungkin dari beberapa artikel di Kompasiana selain menjadi tamparan buat KPK juga mungkin saja menjadi perbandingan sumber informasi KPK.

Dan akhirnya ketika fokus publik sedang tertuju pada Kasus Skandal Reklamasi tiba-tiba KPK memanggil Kepala BPKAD Heru Budi Santoso dan Ketua Bappeda DKI.

Publik tentu menduga pemanggilan mereka untuk menjadi saksi adalah memberikan keterangan tentang Kasus Skandal Reklamasi. Padahal Heru dipanggil dalam hubungannya dengan Sumber Waras sementara Ketua Bappeda DKI dalam hubungannya dengan Reklamasi.

Kemudian setelah Heru memberi keterangan kepada KPK maka sorenya hari KPK menyurati Ahok agar dapat memberikan keterangannya hari Selasa depan 12 April 2016. Keterangan apa yang dimaksud adalah keterangan untuk menjelaskan Kasus Sumber Waras.

Perlu diketahui bahwa Ahok memang memaksakan Pembelian Lahan Sumber Waras tersebut. Banyak asset-asset Pemprov DKI sebenarnya yang bisa digunakan untuk sekedar membangun RS Kanker.

Yang tahu persis asset-asset Pemprov adalah Heru Budi Santoso. Oleh karena itu Heru lah yang dipanggil KPK untuk dimintai keterangannya.

Setelah ada pemanggilan KPK terhadap dirinya maka Ahok langsung “mengadu” ke Jokowi. alasannya melaporkan Ground Breaking Semanggi padahal sebenarnya Ahok meminta petunjuk untuk bagaimana caranya supaya KPK tidak galak terhadap dirinya. Ahok sudah panik tetapi berusaha menutupinya.

Kepada Media Ahok mengatakan Dirinya Clean sesuai pembicaraannya dengan Jokowi. saya sebenarnya langsung tertawa membaca berita Detiknews yang memberi judul Ahok Clean. Para pendukung Ahok yang culun-culun langsung bersorak sorai dengan hal itu.

Logika mereka memang lagi mampet. Yang namanya sebuah penilaian dengan hasil Clean itu bukan orang pribadi yang bisa melakukannya apalagi diri sendiri yang mengatakannya.

Yang bisa memastikan seseorang Clean atau Ahok Clean dari sebuah kasus adalah Lembaga Penegak Hukum. Apakah itu Polri, KPK, Kejaksaan, BPK atau PPATK.

Jadi kalau Ahok mengatakan dirinya Clean itu adalah klaim sepihak. Dan orang pintar tidak mungkin langsung percaya kecuali orang-orang yang culun-culun.

By the way istilah Culun-culun yang saya gunakan sejak 2 bulan lalu di Kompasiana ternyata sudah “mengendonesia”.

Saya lihat di media-media social banyak anti Ahok mengatakan Ahokers itu Culun-culun. Culun-culun is Ahok’s Panasbung, maybe.

Selama ini Heru selalu jadi tameng Ahok untuk mengatasi banyak masalah. Heru begitu setia terhadap Ahok tetapi kesetiaan Heru mungkin sulit dipertahankan begitu berhadapan dengan penyidik KPK.

Tidak bisa tidak, Heru harus mengatakan semuanya apa adanya agar bukan dirinya yang menjadi Tersangka.

Dan ketika ada informasi penting dari Heru soal kesembronoan Ahok dalam Kasus Sumber Waras maka disitulah “Niat Jahat” yang dicari-cari mulai ada gambarannya.

Dan akhirnya berujung pada pemanggilan Ahok sebagai Saksi. Baru menjadi Saksi loh, belum menjadi TSK.

Hari Jumat minggu depan berdasarkan obrolan saya dengan teman-teman, kemungkinan besar KPK akan memanggil Sule eh salah Sunny Tanuwidjaja, itu tuh mahasiswa yang magang di Balai Kota Pemprov DKI.

Bisa jadi malah sebelum Jumat depan karena kalau Pejabat Negara tentu KPK memanggilnya tidak sehari dua hari (butuh waktu dan konfirmasi) , tetapi kalau pihak swasta bisa dalam waktu cepat dipanggilnya.

Bila saja Sunny bernyanyi merdu kepada KPK maka 3-4 hari sesudahnya Ahok yang akan datang ke KPK atau langsung Dicekal. Ini hanya kemungkinan dan ini belum tentu terjadi.

Para Culuner tidak perlu panik dulu. Berdoa saja itu jauh lebih baik.
Dan pembuktian artikel ini akan terjadi pada hari rabu depan. Apakah Ahok langsung “menceraikan” Heru ataukah masih bisa mengontrol emosinya. Kita lihat saja nanti.

Revaputra Sugito..
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda