Ariesman jadi tersangka membuat Ahok galau dan mencoba berbohong

Ariesman jadi tersangka membuat Ahok galau dan mencoba berbohong

Ketika Ahok mendengar kabar Ariesman ditangkap dia langsung mengatakan selama ini Pemprov DKI tidak punya kerja sama dengan PT. Agung Podomoro dalam Proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta


Penetapan Ariesman Widjaja menjadi Tersangka diikuti penyerahan dirinya ke KPK membuat Ahok terpukul. Betapa tidak terpukul, bahwa selama ini Ahok begitu bangga ketika banyak orang menyebut dirinya sebagai Gubernur Agung Podomoro. (sambungan cerita dari Raperda menjadi barang daganngan beberapa anggota DPRD)

Hubungan Ahok dengan Ariesman , Presdir Agung Podomoro sangat akrab. Mereka juga bertetangga rumah dan ini sudah diketahui kalayak ramai.

Proyek Fasos lahan BMW yang kontroversial tahun 2014 lalu juga yang mengelola adalah Agung Podomoro Grup. Begitu juga area Kalijodo yang ditertibkan kemarin untuk Pihak Pengembang yang sudah ditunjuk oleh Ahok ternayta juga Grup Usaha dari Agung Podomoro.

Ahok selama ini berdalih bahwa sekian tahun terakhir Agung Podomoro sangat membantu Pemprov DKI. Agung Podomoro yang membangun Fly Over Pluit gratis untuk mengurangi kemacetan di wilayah tersebut.

Agung Podomoro juga yang membantu membenahi Rusun-rusun DKI yang kebanjiran pada tahun 2013, dan lain-lainnya. Hal-hal itulah yang membuat Ahok cukup Bangga ketika banyak pihak yang menyebutnya sebagai Gubernur Agung Podomoro.

Waktu itu itu saya cukup heran dengan ucapan Ahok yang bangga disebut seperti itu. Sebutan seperti itu sebenarnya berarti jelas bahwa ada ketergantungan yang besar dari seorang Gubernur terhadap Korporasi (dibaca juga Konglomerat). Ini preseden yang sungguh buruk bagi sebuah Good Gooverment.

Ketika Ariesman menyerahkan diri ke KPK, Ahok sedang berada di Pegangsaan dua Kelapa Gading untuk meresmikan gedung RPTRA NKRI.

Ketika Ahok mendengar kabar tersebut langsung mengatakan selama ini Pemprov DKI tidak punya kerja sama dengan PT. Agung Podomoro dalam Proyek Reklamasi Pantai Utara Jakarta.

“Kita nggak ada kerjasama dengan APL” kata Ahok di RPTRA NKRI Kelapa Gading, Jumat malam 1 April 2014 (Detiknews).

Kita semua yang membaca berita tersebut langsung tertawa mendengar pernyataan Ahok tersebut. Benar sih Izin Reklamasi tidak diberikan (secara tertulis) kepada PT. Agung Podomoro tetapi kepada PT. Muara Wisesa Samudra. Tapi korporasi ini Grup usaha milik siapa ?

Selanjutnya Ahok Heran (pura-pura heran tentunya) mengapa Agung Podomoro mau memberikan uang sebesar Rp. 2,15 Milyar kepada Sanusi.

Dan Ahok (katanya) baru ngeh kalau ternyata selama ini Raperda Reklamasi sengaja ditunda karena ada anggota DPRD DKI yang mencoba memeras sahabat Ahok, Ariesman Widjaja.

“Sekarang saya senang KPK tangkap, Ada apa DPRD menunda-nunda Paripurna (reklamasi)? Apa Politik? Enggak taunya ada pemerasan berarti, ujar Ahok. Jumat malam 1 april 2014 (Detiknews).

Ahok mengatakan Perda Pesisir ini amanat UU dan nggak ada hubungannya dengan Reklamasi. Mengapa sahabatnya itu (Dirut Agung Podomoro) mau memberikan uang sebesar itu kepada Sanusi.

….Hahaha… kembali saya tertawa dengan pura-pura begonya Ahok. Masa iya Perda Pesisir tidak ada hubungannya dengan Proyek Reklamasi? Kalau tidak ada hubunganya mengapa Ariesman Widjaya sampai sebodoh itu membayar Rp. 2,15 Milyar untuk seorang Sanusi? Bukan Main.

Penulis : Revan Sugito
Bersambung...
Ahok dasarnya tukang bohong tentu selamanya dia akan selalu berbohong

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda