Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menandatangani kesepakatan pinjaman dengan China Development Bank (CDB) dengan total USD 3 miliar atau setara Rp 43,28 triliun. Ketiga bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri Tbk.
Uang tersebut diklaim bakal digunakan masing-masing bank untuk membiayai pengembangan infrastruktur dan juga perdagangan.
Namun, pada kenyataannya pinjaman tersebut lebih banyak disalurkan pada sejumlah perusahaan yang sama sekali tak berkaitan dengan infrastruktur. [ts]
Dari beberapa nama perusahaan, ternyata terdapat nama-nama perusahaan milik Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Arifin Panigoro.
Bahkan ada satu perusahaan yang entah milik siapa tapi mendapat kucuran pinjaman dari ketiga bank itu. Yakni, PT Indah Kiat. Bahkan perusahaan ini bergerak di sektor pulp and paper yang sepertinya jauh dari konteks pembangunan infrastruktur.
“Cuma kami tidak bisa tanya ke mereka (direksi ketiga bank itu). Karena ketiganya itu hanya pelaksana. Yang dibelakangnya itu pemerintah, bisa jadi Menteri BUMN,” tukas anggota Komisi XI DPR, Heri Gunawan.
PT Indah Kiat memang mendapat kucuran kredit dari BRI sebanyak US$ 175 juta, dari Mandiri sebesar US$ 50 juta, dan dari BNI sebanyak Rp 1,067 triliun. Belakangan diketahui, PT Indah Kiat merupakan salah anak perusahaan Sinarmas grup yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode INKP.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi kertas yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam kertas.
Kemudian perusahaan milik JK dan Arifin juga ada di daftar tersebut. Perusahaan PT Bosowa Energi mendapat kredit dari BRI sebanyak US$ 143 juta. Dan dari bank yang sama ada PT Semen Bosowa yang diberi pinjaman US$ 55,7 miliar.
Sementara perusahaan milik Arifin ada PT Medco EP Tomori Sulawesi yang dikucuri Mandiri sebanyak US$ 50 juta. Dan juga ada PT Medco Energi International Tbk juga dapat kredit dari Mandiri sebanyak US$ 245 juta. [er]
Berikut daftar perusahaan penerima bantuan dari tiga bank BUMN tersebut, yang dananya berasal dari pinjaman China:
- PT Wijaya Karya dapat kucuran dana kredit dari Bank Mandiri sebesar 50 milyar. Bergerak di bidang konstruksi.
- PT Waskita Beton Precast dapat kucuran dana kredit dari Bank Mandiri sebesar 481 milyar. Bergerak di bidang konstruksi.
- PT Jasa Marga Bali Tol dapat kucuran dana kredit dari Bank Mandiri sebesar 138 milyar. Bergerak di bidang konstruksi.
- PT Poso Energy Satu Pamona bantuan dana dari BRI sebesar USD 143.110.000. Perusahaan ini bergerak di bidang energi (power plant)
- PT Bosowa Energi bantuan dana dari BRI sebesar USD 90.893.644. Perusahaan ini bergerak di bidang energi (power plant)
- PT Kertanegara Energi Perkasa bantuan dana dari BRI sebesar USD 85.929.760. Perusahaan ini bergerak di bidang energi (power plant)
- PT Krakatau Steel bantuan dana dari BRI sebesar USD 110.000.000. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur (baja).
- PT Pindo Deli bantuan dana dari BRI sebesar USD 221.000.000. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur (pulp and paper)
- PT Indah Kiat bantuan dana dari BRI sebesar USD 175.000.000. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur (pulp and paper)
- PT Semen Bosowa bantuan dana dari BRI sebesar USD 55.697.870. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur (semen)
- PT Tangki Merak bantuan dana dari BRI sebesar USD 75.000.000. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur (minyak bumi)
- PT Sugar Labinta bantuan dana dari BRI sebesar USD 43.368.726. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan (gula rafinasi)
Penerima bantuan dana kredit dari bank Mandiri sebagai berikut.
- PT Medco E&P Tomori Sulawesi bergerak di bidang gas dan minyak. Dapat dana kredit sebesar USD 50.000.000.
- PT Pupuk Kalimantan Timur bergerak di bidang industri pupuk. Dapat dana kredit sebesar USD 37.878.785.
- PT Medco Energy International bergerak di bidang minyak dan gas. Dapat dana kredit sebesar USD 245.000.000.
- PT Armada Maritim Offshore bergerak di bidang angkutan laut (tanker). Dapat dana kredit sebesar USD 10.500.000.
- PT Sumber Petrindo Perkasa bergerak di bidang penyaluran gas bumi. Dapat dana kredit sebesar USD 30.371.215.
- PT Dian Swastika Sentosa bergerak di bidang power plant. Dapat dana kredit sebesar USD 100.000.000.
- PT Indah Kiat Pulp and Papers bergerak di bidang pulp, paper, tissue, and corrugated. Dapat dana kredit sebesar USD 50.000.000.
- PT Pindo Deli Pulp and Papers bergerak di bidang paper, tissue and corrugated. Dapat dana kredit sebesar USD 15.000.000.
- PT Medco Energi International bergerak di bidang minyak dan gas. Dapat dana kredit sebesar USD 100.000.000.
- PT Agincourt Resources (QQ Marlin Enterprises Limited) bergerak di bidang pertambangan. Dapat dana kredit sebesar USD 106.250.000.
- PT Saka Energi Indonesia bergerak di bidang minyak dan gas. Dapat dana kredit sebesar USD 100.000.000.
- PT Indika Energy bergerak di bidang pertambangan. Dapat dana kredit sebesar USD 90.000.
Adapun perusahaan penerima bantuan kredit dari bank BNI sebagai berikut:
- PT Perum Perumnas bergerak di bidang konstruksi. Dapat dana kredit sebesar Rp 100 miliar.
- PT Semen Indonesia bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 200 milyar.
- PT PANN Pembiayaan Maritim bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 272 miliar.
- PT PLN. Dapat dana kredit sebesar Rp 2,5 miliar.
- PT PLN. Dapat dana kredit sebesar Rp 8,66 miliar.
- PT Pupuk Sriwijaya Palembang bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 9,8 miliar.
- PT Petrokimia Gresik bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 3,166 miliar.
- PT KAI bergerak di bidang komunikasi, pengangkutan dan pergudangan. Dapat dana kredit sebesar Rp 323 miliar.
- PT Cemindo Gemilang bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 63 miliar.
- PT Sinar Tambang Arthalestari bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 108 miliar.
- PT Wintermar Offshore Marine bergerak di bidang pertambangan. Dapat dana kredit sebesar Rp 420 miliar.
- PT Citra Citi Pasific bergerak di bidang konstruksi. Dapat dana kredit sebesar Rp 242 miliar.
- PT Indosat Tbk bergerak di bidang pengangkutan, pergudangan dan komunikasi. Dapat dana kredit sebesar Rp 500 miliar.
- PT Misi Mulia Petronusa/ PT Kartanegara Energi Perkasa bergerak di bidang listrik, gas dan air. Dapat dana kredit sebesar Rp 680 miliar dan Rp 472 miliar.
- PT Ketapang Arya Power bergerak di bidang listrik, gas dan air. Dapat dana kredit sebesar Rp 22 miliar.
- PT Priamanaya Energi bergerak di bidang listrik, gas dan air. Dapat dana kredit sebesar Rp 571 miliar.
- PT Rayon Utama Makmur bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 132 miliar.
- PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 271 miliar.
- PT Indah Kiat Pulp and Paper tbk bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 1.067 triliun.
- PT Daya Radar Utama bergerak di bidang industri pengolahan. Dapat dana kredit sebesar Rp 233 miliar.
- PT Borneo Khatulistiwa Palma bergerak di bidang pertanian, perburuan dan sarana pertanian. Dapat dana kredit sebesar Rp 281 miliar.
- PT Tani Prima Makmur bergerak di bidang pertanian, perburuan dan sarana pertanian. Dapat dana kredit sebesar Rp 79 miliar