Menurut Ahok, jilbab mirip kain lap, guru jangan paksa siswi menggunakannya

Menurut Ahok, jilbab mirip kain lap, guru jangan paksa siswi menggunakannya

Saat ini warga DKI Jakarta tidak menginginkan Ahok untuk kembali menjadi pemimpin mereka pada 2017 mendatang. Hal ini diungkapkan Bambang saat dirinya melakukan pertemuan beberapa waktu lalu dengan 28 anggota DPRD DKI


Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Bambang DH tak menduga saat ini warga DKI Jakarta tidak menginginkan petahana untuk kembali menjadi pemimpin mereka pada 2017 mendatang. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan akan maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017.

Hal ini diungkapkan Bambang saat dirinya melakukan pertemuan beberapa waktu lalu dengan 28 anggota DPRD DKI. Dalam pertemuan tersebut dijabarkan mengenai reses dari anggota DPRD yang merupakan agenda rutin. "Reses itu agenda rutin kawan-kawan legislatif, mereka turun ke daerah pemilihannnya, dan ditemukan bahwa 80 persen baik anak ranting maupun warga DKI boleh dikatakan tidak menerima inkumben lagi," ujar Bambang, di Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Ahok melarang guru memaksakan siswinya menggunanakan jilbab

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengimbau guru-guru di Ibu Kota agar tak memaksakan anak muridnya memakai jilbab. Ia mengatakan, hal yang lebih tepat dilakukan guru dalam menumbuhkan kesadaran kepada muridnya untuk benar-benar menjalankan ajaran agama Islam adalah memberi pelajaran agar kesadaran itu tumbuh sendiri. Pemaksaan seperti pengenaan kewajiban bagi siswi untuk mengenakan jilbab dinilai hanya membuat siswi sekadar menjalankan perintah sekolah.

Sementara itu...

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut jilbab mirip serbet tidak etis.

"Tidak etislah Ahok membanding-bandingkan jilbab dengan serbet,” kata Ariza di Jakarta, Kamis (9/6/2016). Seharusnya, lanjut Ariza, Ahok melihat substansi jilbab daripada kualitas materi atau bahan dari jilbab itu sendiri.

"Jangan menilai pada kualitas materinya, yang harus dinilai substansi atau kualitas substansi, yaitu menutup aurat," jelasnya. Ketua DPP Partai Gerindra ini menambahkan, substansi jilbab termasuk yang dipakai siswi-siswi di Jakarta merupakan kesopanan dan menutup aurat.

"Meski pakai sutra kalau terbuka dan terlihat tidak sopan, lebih baik karung gandum sekalipun asalkan menutup aurat. Itu lebih terhormat," katanya. (okez)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda