Terdepaknya beberapa menteri kabinet Kerja ada campur tangan kekuatan asing, asing dan mafia. Kekuatan ini tidak menghendaki mereka duduk di kabinet.
“Lihat saja Jonan itu dicopot itu bukan hanya soal macet di Brexit, tapi ada kasus besar yang tidak menghendaki dia jadi Menteri. Jonan pernah berseteru dengan Lion Air bahkan pernah dilaporkan Bareskrim. Jonan juga pernah berseteru dengan Lion larang bangun bandara di Lebak Banten. Semua bisa dicek berita,” ungkap pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Jumat (29/7).
Kata Muslim, indikasi keterlibatan pemilik Lion Air menggusur Ignatius Jonan karena kepentingan bisnisnya terganggu. “Sang pemilik sekarang menjadi wantimpres dan penggantinya Jonan, Budi Karya Sumadi itu mantan Direktur Angkasa Pura II. Masyarakat bisa menilai pengganti Jonan itu orang angkasa pura yang dekat dengan bisnis penerbangan,” papar Muslim.
Menurut Muslim, Menteri ESDM itu terdepak karena bisa menghalangi Setya Novanto maupun kelompoknya dalam menjalankan bisnis di bagian energi, maupun lainnya. “Sudirman Said yang membongkar kasus “Papa Minta Saham”, dan Golkar masuk ke pemerintah, akhirnya Sudirman terpental juga. Ini yang harus diungkap ke publik,” ungkap Muslim,
Kata Muslim, begitu pula Rizal Ramli yang terdepak digantikan Luhut Binsar Panjaitan karena mantan aktivis ITB terlalu berani melawan pengembang dan Ahok.
“Kekuatan pengembang berhasil menyingkirkan Rizal Ramli. Rizal juga berani terhadap asing. Ia juga berani terhadap Freeport. Sosok seperti Rizal tidak disukai Freeport,” jelas Muslim.
Muslim menegaskan, beberapa nama menteri yang tersingkir ini karena ada kekuatan asing, aseng dan mafia yang menguasai istana.”Ini bukti asing, aseng dan mafia sudah ada di Istana. Siapa yang menentang akan tersingkir,” pungkas Muslim. (sn)