Ahog tak takut dengan koalisi 7 partai kecuali mereka berani angkat Yusril

Ahog tak takut dengan koalisi 7 partai kecuali mereka berani angkat Yusril

Enggak masalah, mau kumpulin semua partai, gue enggak takut,” tegas Ahog, Ia sama sekali tak gentar dengan total 24 kursi di DPRD DKI Jakarta melawan 7 parpol sekaligus termasuk Gerindra


Cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahog) mengaku sama sekali tak takut dengan terbentuknya Koalisi 7 Partai untuk melawannya.

Adapun 7 parpol tersebut diantaranya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang bertekad untuk bisa mengalahkan dirinya.

“Enggak masalah, mau kumpulin semua partai, gue enggak takut,” tegas Ahog.

Ahok mengatakan bahwa menurut pengalamannya waktu terlibat kasus APBD DKI Jakarta 2015, Ia diserang bertubi-tubi, namun Ia tetap kokoh.

“Mental saya waktu itu (politikus) independen melawan semua partai,” lanjut Ahok.

Ahok juga mengingat soal tiga partai yang turut mendukungnya adalah Golkar, Hanura, dan NasDem yang tentu patut untuk diperhitungkan.

Ia sama sekali tak gentar dengan total 24 kursi di DPRD DKI Jakarta melawan 7 parpol sekaligus termasuk Gerindra yang pernah mengusungnya ke Jakarta dengan total kursi 82 kursi jika semua parpol itu digabungkan.

“Itu mental saya, lawan semua partai,” tukas Ahog. (Atta Pratama)

Sementara itu...

Koalisi 7 Partai Capai Kesepakatan " Asal Bukan Ahok "
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI Perjuangan, Bambang Dwi Hartono mengatakan musyawarah yang dilakukan tujuh partai politik ini berjalan dengan suasana kekeluargaan. Dari musyawarah tersebut, ketujuh partai tersebut mencapai satu kesepakatan.

“Kami berhasil memformulasikan kriteria seperti apa kira-kira pemimpin Jakarta yang akan kita perjuangkan untuk dipilih warga Jakarta. Mudah-mudahan pilihan ini menggambarkan apa yang dicita-citakan dan dimimpikan setelah sekian waktu warga Jakarta menyaksikah kiprah pemimpin yang sekarang,” kata Bambang seusai pertemuan di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8).

Ketujuh partai yang menghadiri pertemuan yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.

Menurutnya, ketujuh partai sudah sepakat pemimpin yang akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 harus mempunyai kriteria alim, bijaksana, beradab, santun, beretika, bersih, dan cerdas.

“Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat. Jadi kita butuh pemimpin seperti itu. Tidak perlu suasana gaduh. Jakarta bisa kita tinggali dengan suasana kondusif. Jadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.

Diharapkan paslon yang akan diusung bersama ini, dapat memperbaiki sistem penyerapan anggaran daerah DKI Jakarta serta memulihkan kembali hubungan legislatif dan eksekutif yang sempat menegang.

“Penyerapan anggaran saja masih kurang 30 persen. Mungkin karena pencernaan kurang baik. Hal itu patut diduga karena komunikasi kurang baik antara legislatif dan eksekutif,” paparnya.
Ke depan, bila paslon dari koalisi ini menang, maka paslon ini harus mampu membina komunikasi dengan legislatif semakin bagus. Sehingga proses perencanaan anggaran di DKI semakin bagus dan matang.

“Kalau sekarang kan memprihatinkan. Anggaran yang terserap hanya untuk belanja pegawai, seperti gaji pegawai. Belanja modal tidak terserap,” ungkapnya.

Diakuinya, dalam pertemuan tadi, tidak dibahas secara spesifik nama-nama paslon yang akan diusung ketujuh partai politik ini. Langkah ke depan, Koalisi Kekeluargaan akan memilih paslon sesuai dengan kriteria yang telah disepakati bersama.

“Tidak ada. Kami tidak menyebutkan tokoh. Kriteria itu mudah-mudahan memudahkan mencari tokoh. Semua kemingkinan ada. Kalau lihat kursi PDIP cukup tapi kita tidak ingin sendiri. Bisa kita jadikan contoh semua kekuatan politik bisa membangun Jakarta bersama,” tuturnya.

Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Patrio mengakui masing-masing partai mempunyai dapur sendiri dan mekanisme yang berbeda. Namun, semua perbedaan itu bisa disatukan jika ingin membangun daerah yang menyejahterakan rakyat.

“Jadi kesepakatan kita hari ini akan kita bawa ke tingkat yang lebih tinggi. Kita sudah sepakat yang kita ajukan dengan kriteria yang tadi disebutkan Mas Bambang. Ini sudah merupakan yang baik dan bagus. Pertemuan ini mencerahkan karena partai sudah memiliki kesepakatan. Insya Allah kita sudah sepakat. Solid tujuh partai,” tegas Eko.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik mengatakan pembantukan koalisi tujuh partai politik ini merukan anugerah bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. Meski tidak menyebutkan nama pasangan calon secara spesifik, semua orang sudah banyak tahu siapa-siapa saja yang akan dicalonkan.

“Nama sudah banyak yang tahu. Pokoknya, kita punya pasangan calon yang menang. Tetapi yang penting. Kita kumpul tujuh partai politik punya rasa satu yang kuat. Ini suatu anugerah. Pertemuah tujuh partai ini atas izin yang maha kuasa,” kata Taufik.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli mengungkapkan adanya kriteria pemimpin yang arif, bijaksana, bersih, cerdas dan santun serta beretika bukan untuk memojokkan pemimpin DKI Jakarta yang sekarang.

Melainkan, ketujuh partai politik ini ingin pemimpin yang terpilih dalam Pilgub DKI, dapat lebih baik lagi dari pemimpin yang sekarang.

“Kita akan menggodok. Kita tidak bilang yang sekarang enggak begitu, bukan. Tetapi ke depan kita ingin punya yang seperti itu dan lebih baik lagi,” kata pria yang akrab disapa Nara ini. (B1)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda