Anies-Uno, didesain untuk kalah di putaran pertama dalam pilkada DKI2017 ?

Anies-Uno, didesain untuk kalah di putaran pertama dalam pilkada DKI2017 ?

Anies-Uno, didesain untuk kalah di putaran pertama. Bagi Amerika Serikat, Indonesia harus kembali menjadi Sahabat Amerika at any cost.


Satu Amerika, Dua Kubu, Tiga Wajah. Itulah saripati yang dapat saya simpulkan soal Pilkada DKI setelah pertemuan di Virginia beberapa waktu lalu. Rupanya, tiga petarung dalam kompetisi dua kubu (Pribumi Muslim versus Tionghoa Kafir), hanya menguntungkan satu pihak, Amerika Serikat. Dan rupanya, Pilkada DKI adalah batu kunci bagi seluruh pergerakan Amerika Serikat di Indonesia.

Bagi Amerika Serikat, Indonesia harus kembali menjadi Sahabat Amerika at any cost. Dan rupanya, Amerika Serikat belum tentu menyetujui proposal pertaruhan besar SBY. Ada perhitungan integral yang menjadi pertimbangan Amerika Serikat terkait dukungannya di kandidat Pilkada DKI.

Jika pengkondisian SBY berhasil dilakukan, maka Amerika Serikat akan mendukung penuh Agus-Sylvi di putaran kedua. Jika pengkondisian SBY gagal, maka Amerika Serikat akan mendukung penuh Ahok-Djarot di putaran kedua. Sementara Anies-Uno, didesain untuk kalah di putaran pertama. Kita tunggu seberapa tepat hitungan para analis Virginia ini.

Perang asimetris atau proxy war, merupakan mahakarya perang dunia tiga atau yang disebut sebagai Perang Dingin. Kemudian disempurnakan pada perang dunia empat atau yang disebut sebagai Perang Timur Tengah.

Secara umum, Proxy War didasarkan pada model matematika temuan August Ferdinand Mobius yang disebut Mobius Strip.

Mobius Strip, memungkinkan pihak yang berjalan pada sisi A, berujung pada sisi B. Implementasi Mobius Strip di strategi dan taktik perang, bertujuan membuat musuh bergerak menuju hasil yang anda inginkan.

Pada masa Perang Dingin, CIA dan Mossad beberapa kali sukses menerapkan Mobius Strip untuk mengalahkan KGB. CIA dan Mossad berhasil membuat KGB merasa sedang mengoperasikan misinya, padahal di ujung cerita, CIA dan Mossad dimenangkan. Bahkan hingga hari ini pun, CIA masih lebih unggul menerapkan Mobius Strip ketimbang FSB (pengganti KGB) yang kerap kalah posisi.

Penulis Ratu Adil
Bersambung...
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda