Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menantang dua calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono untuk mengomentari pernyataan Basuki T Purnama alias Ahok tentang warga yang tak memilihnya karena dibohongi dengan Alquran.
Menyusul pernyataan Ahok tentang penggunaan Surat Almaidah ayat 51 yang akhirnya menjadi viral, Yusril mengaku terus-menerus dihubungi wartawan untuk menanyakan reaksinya. Namun, mantan menteri hukum dan hak asasi manusia itu enggan bereaksi.
“Saya malah balik bertanya mengapa kalian tidak bertanya kepada Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan yang diklaim sebagai cagub muslim untuk menantang petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada 2017,” ujar Yusril, Jumat (7/10).
Yusril justru ingin sekali mendengar pandangan kedua cagub muslim itu. “Saya juga ingin mendengar apa pandangan kedua cagub muslim itu terhadap Islam dan kehidupan beragama pada umumnya,” tutur Yusril.
Lebih lanjut Yusril mengatakan, tanpa adanya kejelasan pandangan dan sikap maka akan sia-sia jika sebagian ulama dan habaib di Jakarta sibuk-sibuk mencari calon gubernur muslim. Sebab, kata Yusril, umat Islam di DKI tentu berharap agar gubernur muslim yang nantinya diharapkan mampu menggantikan Ahok adalah seorang yang menunjukkan apresiasi dan penghormatan tinggi kepada Islam dan juga kepada agama-agama lainnya.
“Sayangnya, hingga hari ini saya belum mendengar apa pandangan Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan mengenai Islam dalam perumusan kebijakan umum untuk Jakarta. Dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta (Ahok, red), seyogianya mendapat tanggapan dari kedua penantangnya,” kata Yusril.
Apa pun tanggapan Agus dan Anies, kata Yusril, setidaknya akan menjadi gambaran umum bagi pemilih tentang visi ke-Islaman kedua calondalam mengelola Jakarta ke depan. Yusril mengingatkan agar jangan sampai Agus dan Anies menyerahkan perlawanan terhadap Ahok kepada ulama, habaib, kaum cendikiawan dan aktivis ormas Islam.
“Sehingga kedua cagub muslim ini terkesan tinggal memetik hasilnya saja tanpa mengeluarkan keringat setitik pun juga. Pemimpin harus berjuang membela aspirasi dan kepentingan para pendukungnya,” tegasnya. (ara/jpnn)
Menyusul pernyataan Ahok tentang penggunaan Surat Almaidah ayat 51 yang akhirnya menjadi viral, Yusril mengaku terus-menerus dihubungi wartawan untuk menanyakan reaksinya. Namun, mantan menteri hukum dan hak asasi manusia itu enggan bereaksi.
“Saya malah balik bertanya mengapa kalian tidak bertanya kepada Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan yang diklaim sebagai cagub muslim untuk menantang petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada 2017,” ujar Yusril, Jumat (7/10).
Yusril justru ingin sekali mendengar pandangan kedua cagub muslim itu. “Saya juga ingin mendengar apa pandangan kedua cagub muslim itu terhadap Islam dan kehidupan beragama pada umumnya,” tutur Yusril.
Lebih lanjut Yusril mengatakan, tanpa adanya kejelasan pandangan dan sikap maka akan sia-sia jika sebagian ulama dan habaib di Jakarta sibuk-sibuk mencari calon gubernur muslim. Sebab, kata Yusril, umat Islam di DKI tentu berharap agar gubernur muslim yang nantinya diharapkan mampu menggantikan Ahok adalah seorang yang menunjukkan apresiasi dan penghormatan tinggi kepada Islam dan juga kepada agama-agama lainnya.
“Sayangnya, hingga hari ini saya belum mendengar apa pandangan Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan mengenai Islam dalam perumusan kebijakan umum untuk Jakarta. Dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta (Ahok, red), seyogianya mendapat tanggapan dari kedua penantangnya,” kata Yusril.
Apa pun tanggapan Agus dan Anies, kata Yusril, setidaknya akan menjadi gambaran umum bagi pemilih tentang visi ke-Islaman kedua calondalam mengelola Jakarta ke depan. Yusril mengingatkan agar jangan sampai Agus dan Anies menyerahkan perlawanan terhadap Ahok kepada ulama, habaib, kaum cendikiawan dan aktivis ormas Islam.
“Sehingga kedua cagub muslim ini terkesan tinggal memetik hasilnya saja tanpa mengeluarkan keringat setitik pun juga. Pemimpin harus berjuang membela aspirasi dan kepentingan para pendukungnya,” tegasnya. (ara/jpnn)