Cabai ilegal dari Cina mengandung bakteri berbahaya ditanam di perbukitan tersembunyi

Cabai ilegal dari Cina mengandung bakteri berbahaya ditanam di perbukitan tersembunyi

Bakteri ini sangat sulit dikendalikan. tidak hanya cabai yang diserang namun juga jenis tanaman talas, jagung, kentang, nanas dsbnya


Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Antarjo Dikin, masih mencari tahu motif empat warga negara China menanam cabai secara ilegal di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, sebulan yang lalu.

Cabai ilegal itu dibawa dari China tanpa melalui proses sertifikasi dan diketahui mengandung bakteri perusak tanaman sejenis jika ditanam.

Awalnya, keempat WNA Cina itu diamankan oleh petugas kantor Imigrasi Kelas 1 Bogor karena melanggar izin tinggal. Setelah diperiksa lebih lanjut, keempatnya ternyata sudah sebulan lebih menggarap lahan seluas 4.000 meter persegi di sebuah perbukitan tersembunyi di mana semuanya ditanami cabai ilegal.

Badan Karantina Pertanian yang menyita 5.000 batang tanaman cabai itu memastikan, seluruhnya positif mengandung bakteri erwinia chrysanthemi. Bakteri itu dikategorikan sebagai organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) golongan A1 dan belum pernah ada di Indonesia. (kompas)

Sedikit gambaran tentang bakteri erwinia chrysanthemi

Genus Erwinia mempunyai ± 22 jenis yang bersifat patogen tanaman dan biasanya sangat sulit dikendalikan.


Virus Sebagai Penyebab Penyakit
Virus mempunyai wujud sub – mikroskopis yang hanya mampu hidup dan berkembang didalam organisme hidup lainya yang mengkibatkan penyakit.

Cara penyebaran virus melalui alat perkembang biakan vegetatif, melalui benih yang terinfeksi, melalui pollen, serangga, kutu, nematoda, dan jamur. Bakteri ini juga dapat ditularkan melalui biji dari tanaman terinfeksi.

Siklus Hidup
Bakteri dapat bertahan secara saprofit pada sisa-sisa tanaman mati dan menginfeksi tanaman melalui stomata, hydatoda, atau luka pada daun maupun batang.

Epidemiologi
Penyakit busuk batang berkembang di daerah dengan curah hujan tinggi, pertanaman yang diairi dengan springkler, sesuai bagi perkembangan penyakit ini.

Gejala
Tanaman tiba-tiba rebah karena bagian pangkal batang yang terinfeksi bakteri menjadi lunak, berlendir berwarna coklat sampai coklat tua.

Jaringan tanaman yang terinfeksi berbau busuk. Bagian batang yang melunak tersebut terpuntir merupakan ciri khas penyakit ini.






*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda