Jelang Aksi 212 Polresta Cilegon akan melakukan sweeping kendaraan asal Sumatera

Jelang Aksi 212 Polresta Cilegon akan melakukan sweeping kendaraan asal Sumatera

Mabes Polri mengakui pihaknya mengirimkan surat ke sejumlah instansi terkait larangan pemberian izin trayek untuk digunakan mengangkut peserta aksi demonstrasi


Menjelang aksi Bela Islam III pada 2 Desember mendatang, pihak Polresta Cilegon akan melakukan sweeping kendaraan asal Sumatera yang tiba di Pelabuhan Merak, Banten.

"Kita akan periksa barang bawaan untuk menjamin barang yang mereka bawa tidak disusupi barang-barang berbahaya yang dapat menggangu jalannya aksi," ujar Kapolres Cilegon AKBP Romdon Natakusumah, Rabu (30/11/2016).

Romdon mengungkapkan, pihaknya juga akan menempatkan pintu metal detector untuk memeriksa penumpang serta barang bawaan asal Pulau Sumatera yang dikhawatirkan menyimpan barang berbahaya.

Selain melakukan pemeriksaan kepada penumpang pejalan kaki mau pun penumpang di dalam kendaraan, Romdon menambahkan, pihaknya akan menempatkan sebanyak 623 personil di Pelabuhan Merak dan tiga pintu tol, yakni pintu tol Merak, Cilegon Timur dan Cilegon Barat.

"Itu sudah sesuai protap, untuk menjamin masa yang akan berangkat dari Cilgon maupun Sumatera aman dan tidak ada yang melakukan sabotase, Kita menjamin mereka aman dalam perjalanan," tegasnya. (DS)

Vidio di bawah ini penghadangan oleh pihak kepolisian di Lampung .jam 9 malam



Sebelumnya :

Mabes Polri mengakui pihaknya mengirimkan surat ke sejumlah instansi terkait larangan pemberian izin trayek untuk digunakan mengangkut peserta aksi demonstrasi masyarakat bela Islam III pada 2 Desember mendatang. Larangan itu bertujuan agar masyarakat di daerah tidak ke Jakarta untuk ikut melakukan aksi demonstrasi.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar beralasan, armada trasnportasi yang digunakan masyarakat untuk berdemonstrasi pada 2 Desember mendatang telah melanggar trayek. Salah satunya, kata dia penggunaan bus dalam kota. (sindo)

Larangan Ikut Aksi hanya Menambah Kebencian Umat ke Pemerintah

Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafi’i menyebut, sikap pemerintah dan kepolisian yang melarang umat muslim daerah ikut aksi bela Islam jilid III 2 Desember hanya menambah rentetan kebencian meraka kepada pemerintahan Jokowi.

Untuk itu, Sayfi’i mengingatkan agar umat muslim di daerah tidak dilarang-larang dalam menyampaikan aspirasinya, yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan karena sudah menjadi tersangka penista agama.

“Di republik ini siapapun jadi penguasa jangan coba-coba berhadapan dengan umat Islam! Karena apa? Semua bangsa terkuat di seluruh dunia, pernah dikalahkan umat Islam termasuk di bumi Indonesia,” ujar dia di Jakarta, Rabu (30/11). (akt)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda