Luhut Binsar Panjaitan mengincar proyekPertamina bernilai Rp 700 Triliun

Luhut Binsar Panjaitan mengincar proyekPertamina bernilai Rp 700 Triliun

Saat ini, Luhut Binsar Panjaitan percaya diri bertindak selaku “The Real President” LBP terlihat mengurus banyak hal yang tidak ada keterkaitan dengan kewenangannya


Mantan anggota DPR RI, Djoko Edhi Abdurrahman, mengaku mendapatkan informasi liar soal ambisi Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang mengincar proyek bernilai Rp 700 Triliun di Pertamina yang telah ditinggalkan raja minyak Reza Chalid.

“Ada proyek sebesar Rp 700 triliun di Pertamina yang bisa didulang untuk kepentingan Pilpres dan korporasi pengganti peran Reza Chalid,” ungkap Djoko Edhi Abdurrahman kepada intelijen (10/02).

Terkait hal itu, Djoko memperkirakan, Luhut masih mempunyai kesempatan menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.

“Saya kira LBP masih punya kesempatan menjadi Wapres, jika ia mampu menangguk proyek Rp 700 T itu. Dulu, LBP gagal meraih kursi wapres terganjal Jusuf Kalla (JK), rival abadinya dalam bisnis maupun politik,” ungkap Djoko.

Di satu sisi, kata Djoko, LBP sangat salah mengandalkan Archandra Tahar di ESDM mendampingi Ignasius Jonan. “Kesalahan fatal menaruh Archandra, itu karena kelakuannya tidak pernah minta maaf terkait status kewarganegaraan,” tegas Djoko.

Saat ini, kata Djoko, LBP percaya diri bertindak selaku “The Real President”, sehingga LBP terlihat mengurus banyak hal yang tidak ada keterkaitan dengan kewenangannya. Salah satunya, mengunjungi Ketum MUI KH Ma’ruf Amin terkait pelecehan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Rois Aam PBNU itu.

“Itu bisa dimaklumi, karena hubungan mesra LBP dengan Jokowi telah terjalin sejak berkongsi dalam dagang mebel,” pungkas Djoko. (intelijen)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda