Seperti terlihat di Bandara Halim Perdanakusumah, Rabu (5/7), sekitar pukul 07.15 WIB, keluarga Jokowi tampak masuk ke dalam pesawat kepresidenan. Berkemeja putih, Kaesang terlihat menenteng tas. Bukan hanya Kaesang, kakaknya Kahiyang Ayu, Gibran Rakabuming Raka, serta keponakannya Jan Ethes dan kakak iparnya, Selvi Ananda, juga ikut naik ke pesawat. Selvi dan Ethes baru kali ini ikut lawatan Jokowi ke luar negeri.
Ibu negara Iriana Widodo yang tampak anggun dengan kebaya biru dan rambut disanggul, juga turut mendampingi sang suami.
Jokowi memang akan melakukan perjalanan dinas ke Jerman dan Turki. Anak-anaknya termasuk Kaesang, ikut. Dan sayangnya, Kaesang berada jauh dari jangkauan wartawan sehingga sulit menanyakan laporan polisi yang ditujukan untuknya.
Kali ini merupakan yang pertama, Jokowi memboyong seluruh anggota keluarganya, termasuk cucu dan menantunya. Dalam beberapa kunjungan kerja sebelumnya, dua di antaranya, saat melawat ke Australia, China, dan Myanmar pada November 2015 serta saat ke Jepang pada Juli 2016, Jokowi hanya membawa Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu.
Ketika dikonfirmasi ke Mensesneg Pratikno, ia enggan memberikan tanggapan. Praktikno yang ikut mengantar Jokowi ke Bandara Halim Perdanakusumah pagi ini hanya tersenyum ketika ditanya alasan mengapa Jokowi memboyong seluruh keluarganya.
Sementara itu..
Brigade Jokowi: Kami akan Laporkan ke Polisi yang mengolok-olok Keluarga Presiden diajak Kunjungan ke Turki-Jerman,
Siapa saja yang mengolok-olok keluarga Presiden Jokowi yang diajak ke Turki-Jerman akan dilaporkan ke polisi.
“Tidak ada yang salah Presiden Jokowi mengajak keluarga ke luar negeri dan itu ada undang-undangnya. Yang mengolok-olok akan kami laporkan ke polisi,” kata Koordinator Brigade Jokowi, Mulyono Hadisubroto dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (6/7).
Kata Mulyono, di era sebelumnya, Presiden SBY juga mengajak anaknya saat melakukan kunjungan ke luar negeri.
“Kenapa baru kali ini, anak-anak Presiden Jokowi yang disalahkan dan diolok-olok,” jelas Mulyono.
Menurut Mulyono, beberapa akun medsos maupun media non mainstream telah melecehkan Presiden Jokowi saat mantan Wali Kota Solo mengajak keluarganya ke Turki-Jerman.
“Akun medsos maupun media non mainstream bukan mengkritik tetapi melecehkan seorang Presiden simbol kepala negara,” pungkas Mulyono.