Demokrat tak anti koalisi dengan PDIP yang kerap disebut Parpol pendukung penista agama Islam

Demokrat tak anti koalisi dengan PDIP yang kerap disebut Parpol pendukung penista agama Islam

Demokrat bersama PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dengan Taj Yasin Maimun untuk Jateng dan mengusung Karolin Margret dan Suryadman Gidot untuk Kalbar


Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan partainya tidak antikoalisi dengan parpol lain termasuk dengan PDIP yang kerap disebut sebagai pesaing partainya.

"Demokrat siap berkoalisi dengan partai mana pun. Masa gara-gara partai berbeda lantas tidak bisa bersatu," ujarnya, Minggu (7/1).

Sebelumnya, di Pilkada DKI Jakarta Partai Demokrat (PD) bersama sejumlah partai lainnya mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon gubenur dan PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama.

SBY mengatakan pihaknya lebih memperhatikan faktor elektabilitas untuk mengusung calon kepala daerah.

Hal itulah yang dia buktikan ketika bersama PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimun sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah.

"Untuk Jateng kami mengusung pasangan calon Gubernur saudara Ganjar Pranowo, Gubernur incumbent. Kemudian calon wakilnya Taj Yasin Maimun, anggota DPRD Jateng," katanya.

SBY mengatakan bahwa pihaknya tidak akan memaksakan kader sendiri kalau elektabilitasnya rendah.

Pasangan calon lain yang diusung bareng dengan PDIP adalah Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot di Kalimantan Barat.

“Kalbar adalah Karolin Margret dan Suryadman Gidot, partai koalisi Partai Demokrat adalah PDIP, PKPI dan Gerindra,” kata SBY.

Seperti apa dan bagaimana hasil akhir koalisi tersebut? Kita nantikan saja. (kb24)
*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel