Prolog....
Misteri adalah jenis genre yang mengandung alur cerita yang penuh akan teka-teki. Cerita misteri itu tidak berhubungan dengan dunia alam gaib, supranatural atau mistis, walaupun ada juga cerita misteri yang memasukkan unsur mistis di dalamnya.
Singkat kata, cerita misteri bisa dikatakan sebagai cerita investigasi, karena biasanya sang tokoh protagonis berusaha untuk mempelajari latar belakang dan segala pengetahuan tentang kejadian yang sedang berlangsung.
Nah jika sudah jelas apa maksud dari cerita meisteri, mari kita simak ceritanya, cerita ini di tulis oleh seoarang analis politik dari negeri tak bertuan, so jangan terlalu dipikirkan, sekedar bahan bacaan sebagai teman minum kopi atau teh saja...
Begini ceritanya...
Berita hari ini menyebutkan Megawati mengutus Prananda Prabowo (Nanan) dan Hasto untuk memenuhi undangan AHY utusan SBY bertemu dan "berdialog" Kata orang Jawa: "Keep your friends close and keep your enemies closer"
Apa yg akan dibahas ? Apakah bakal ada kesepakatan Mega-SBY
Politik adalah kepentingan
Politik tidak mengenal prinsip
Politik adalah seni meraih kekuasaan dengan segala cara
Keputusan Mega menyambut undangan SBY melalui "diplomasi anak-anak" menunjukan Mega makin matang berpolitik. Mega menyingkirkan dendam kusumatnya pada SBY. Mungkin sebagian orang tidak tahu kisah Mega-SBY pada tahun 2003 yang melahirkan "dendam kesumat" Mega terhadap SBY. Dendam itulah yang menyebabkan Mega selama 14 tahun terakhir selalu menunjukan sikap tak welcome pada SBY secara terbuka. Namun semua itu mungkin sudah berubah.
Pada tahun 2003 Presiden Megawati pernah bertanya beberapa kali dalam beberapa kesempatan kepada Menko Polhukam SBY mengenai rencana SBY untuk maju sebagai cawapres atau capres pada pilpres 2004. Setiap ditanya Mega, SBY selalu menjawab "tidak punya rencana ikut pilpres"
Sampai akhirnya Presiden Megawati mengetahui sendiri bahwa SBY telah berbohong. Mega tahu persis bahwa SBY akan maju pilpres 2004...
Mega mutung karena dibohongi SBY
Mega ga mau bertemu SBY meski sudah berkali2 menkopolhukam SBY mengajukan permohonan untuk menghadap Presiden Megawati. Keengganan Megawati menerima SBY, akhirnya mencuat ke publik. SBY mengeluh Presiden Mega tidak mau bertemu dengannya yang notabene adalah menterinya sendiri. Tak hanya itu, Mega juga menghindar bertatap muka dengan SBY dalam banyak kesempatan acara di istana.
Media memuat keluhan SBY...
Pemberitaan media memuat keluhan Menko Polhukam SBY atas sikap Presiden Megawati mengakibatkan posisi Mega terpojok dan disudutkan. Mega merasa dipermalukan...
Taufik Kemas suami Presiden Megawati akhirnya tak tahan untuk tidak menanggapi keluhan SBY yang sudah meluas diketahui publik..
"Jenderal Cengeng !" Kata Taufik Kemas.
Dua kata inilah yg menyebabkan popularitas SBY melonjak tajam dan menimbulkan gelombang besar simpati publik kepada SBY sebagai "korban pelecehan" Mega - TK
Selanjutnya, kita semua tahu : SBY menang pilpres 2004, Playing victim SBY sukses.
14 thn Megawati menyimpan kesal atau "dendam kesumat" kepada SBY. Mega tak pernah mau membangun komunikasi dengan SBY, Namun, seperti kata orang bijak:
"Tak ada luka yang tidak disembuhkan oleh waktu"
Hari ini Megawati mengirim Nanan dan Hasto untuk bertemu Agus...Keep your enemies closer. Mega hari ini bukanlah Mega yg dikenal SBY 15 tahun lalu. SBY memang telah mengukuhkan diri sebagai politisi paling ulung se Indonesia.
Sejujurnya, tidak ada politisi Indonesia mampu mengalahkan kehebatan SBY dlm menyusun strategi dan memenangkan "perang" di medan politik nasional
Namun Megawati juga mengalami transformasi diri luar biasa
Fase ibu rumah tangga
Fase korban teror
Fase ikon perlawanan pada rezim Suharto
Fase korban politik Gus Dur
Fase Presiden RI
Fase oposan 10 tahun
Fase Queen Maker
Banyak guru politik dan spritual Megawati, terutama "Bapak"
Pertemuan Nanan-AHY adalah pertemuan antar Putra Mahkota, Nanan (Prananda) sudah menggeser posisi Tatam (Pratama) dan mulai imbangi posisi Puan. Nanan (didampingi Hasto-sekjen) akan bertemu AHY (mungkin juga ditemani Hinca sekjen PD). Pertemuan "proxies" dua Presiden RI.
"Pilpres 2019 hanya pertarungan merebut posisi wapres Jokowi"
Statement ini dilontarkan master of intelligent Jend Purn Hendropriono, mentor Mega-Jokowi, senior SBY sekaligus "The Man behind the scene". Bersama LBP, Hendro juga dijuluki The real POTRI.
Substansi Nanan-AHY
Megawati dan SBY memiliki posisi politik yang sama
1. Sama2 kontributor utama keberhasilan Jokowi menang pilpres 2014
2. Sama2 pendukung utama dan koalisi terbesar di Kabinet Jokowi
3. Sama2 ingin Jokowi jadi Capres 2019 dan Jokowi menang lagi pada Pilpres 2019
Pertemuan Nanan - AHY secara resmi adalah utk menjajaki koalisi PDIP - PD / Mega - SBY
Utk menemukan titik temu dari perbedaan mendasar kepentingan utama masing2 pihak: sosok cawapres Jokowi 2019
Mega maunya BG
SBY maunya AHY
Mustahil keduanya jadi cawapres Jokowi hihihi
Posisi politik Megawati dalam mengusung BG sebagai cawapres Jokowi adalah Harga Mati. Undebatable. Unquestionable. Titik.
Posisi SBY usung AHY cawapres Jokowi adalah main option. Top Priority. Namun, terbuka untuk alternatif, pertemuan Nanan - AHY hanya utk saling intip peluang. Megawati pasti sdh merasakan kehebatan strategi SBY dalam hal "menyembunyikan niat", sebagai Prinsip utama yang harus dipegang teguh setiap politisi.
Tak hanya Mega yang menelan pil pahit dari kehebatan SBY menyembunyikan niat. Daftar korbannya banyak: Prabowo, Hatta, KMP, rakyat RI.
Seketika setelah Megawati umumkan PDIP usung Jokowi 2019, SBY yang kecolongan langsung melemparkan umpan "mohon bertemu Mega via AHY" Dan AHY ditraining, briefing spartan mengenai strategi dalam menghadapi pertemuan Nanan - AHY ini. Nanan dan AHY sama-sama "hijau" dalam dunia politik.
Satu hal yang tidak diduga SBY adalah keputusan mendadak Megawati mengumumkan Jokowi sebagai capres di Rakernas III beberapa hari lalu. Mengapa SBY bisa kecolongan ? Apakah jaringan intelijen SBY tumpul ? Kemana Mr. D "Si Hantu SBY" yg selama ini jadi andalan pasokan info intelijen SBY ? Yang pasti tidak diantisipasi SBY adalah manuver BG bertemu dgn Habib Rizieq Shihab (HRS) di Saudi Arabia berikut dengan prediksi hasil pertemuan BG - HRS selasa - Rabu kemarin. Dapat diduga misi BG gagal dan langsung menuju rakernas III PDIP melapor ke Mega dan hasilnya:
Mega spontan usung Jokowi 2019
Keputusan Megawati mengusung Jokowi 2019 terkesan "emosional". Terbukti dari proses pengambilan keputusan melangkai semua mekanisme partai. Walau pun hal itu dimungkinkan karena Mega adalah "mandataris PDIP". Mega adalah PDIP. Suka2 Mega hihihi...
Namun, keputusan itu menohok SBY, Keputusan Mega itu tak diantisipasi SBY sbg ahli strategi politik. Dapat dibayangkan jika mega sering bikin keputusan dadakan, pasti SBY kelabakan mempertahankan keunggulan politiknya terkait Jokowi.
Mengutus AHY adalah strategi SBY untuk mencari celah, mana tahu ada yang "keceplosan"
Karena tekad Megawati mengusung BG sebagai Cawapres Jokowi adalah harga mati. Mega tak akan mundur satu milimeter pun. Mega tak akan sudi dikerjai SBY lagi. Enough is enough ! (cukup sudah)
Secara objektif, pertemuan Nanan-AHY tidak akan menghasilkan kesepakatan mengenai cawapres, hanya sekedar saling intai. Dalam banyak hal, SBY - Mega sebenarnya memiliki kepentingan yg sama.
PD-PDIP sama-sama mendukung RUU Pilkada, Ormas dll...
SBY-Mega sama2 koalisi terbesar di pemerintahan Jokowi, bedanya :
1. Mega/PDIP secara terbuka dukung Jokowi, SBY secara diam2
2. Mega mau BG, SBY mau AHY
Skenario terburuk SBY adalah berkoalisi dgn Mega. SBY sudah mengantisipasinya dengan koalisi Pilkada di beberapa propinsi dengan PDIP. Jika itu terjadi, maka mimpi besar SBY menjadikan AHY sebagai Wapres RI 2019-2024 dan Presiden RI 2024-2034 akan sirna ditelan Mega...
Kini, SBY tak punya pilihan, ia Tak bisa abu-abu lagi, SBY harus tentukan sikap, You're with us or against us ?
Penulis cerita : Irene @IreneViena
Di edit oleh Lem Ban Pit @qentooz