Jokowi menyentil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Meski secara eksplisit tidak menyebut nama Amien, namun secara implisit maksud pidato yang disampaikan Jokowi di Rapimnas Partai Perindo di JCC, Jakarta, Rabu (21/3) malam, bukan tidak mungkin benar-benar dimaksudkan untuk Amien.
Dalam pidatonya Jokowi menegaskan dirinya tidak anti kritik. Jokowi mengatakan kritik penting untuk perbaikan."Belum tentu pemerintah ini betul, belum tentu pemerintah juga benar. Kalau ada yang salah tentu mengingatkan dengan kritik," kata Jokowi.
Namun Jokowi mengatakan kritik berbeda dengan mencela, mencemooh, menghujat apalagi fitnah. Kritik mestinya dimaksudkan untuk mencari solusi dan kebijakan yang lebih baik.
"Kritik itu harus berbasis data, kritik itu tidak asbun, asal bunyi, tidak asal bicara," kata Jokowi.
Akhir pekan kemarin, saat menjadi pembicara di Bandung, Amien mengomentari berbagai situasi nasional mutakhir seperti mandeknya penanganan kasus Novel Baswedan, isu PKI, janji pemerintah yang tak teralisasi dan sebagainya.
Jadi sorotan, Amien menyebut program bagi-bagi sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi sebagai kebohongan. Amien menyatakan hal itu berdasarkan adanya 74 persen tanah di Indonesia yang dikuasai oleh 0,2 persen penduduk.
"Ini pengibulan. Waspada!" ucap Amien.
Sehari setelahnya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan membalas perkataan Amien. Tak menyebut nama Amien, Luhut mengarahkan ucapannya ke tokoh senior.
Luhut mengatakan program pembagian sertifikat tanah di era Jokowi lebih banyak dan prosesnya lebih cepat. Saking geramnya dikritik, Luhut pun menyampaikan ancaman.
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record mu, kok. Background saya spion juga," katanya.
"Kalau kau merasa paling bersih kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok. Sudahlah, kalau main-main kita bisa cari dosamu, memang kamu siapa," kata Luhut lagi dalam pidatonya di gedung BPK. (dem)