Pernyataan Merkel membantah pernyataan menteri dalam negerinya, Horst Seehofer.
Kanselir Jerman Angela Merkel pada Jumat mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan menteri dalam negerinya. Menteri Dalam Negeri Jerman yang baru Horst Seehofer menyatakan Islam tidak punya tempat di Jerman.
Ketika berbicara dalam satu taklimat bersama Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven, yang sedang berkunjung, Merkel mengatakan Islam adalah bagian dari sejarah dan budaya negeri tersebut, seperti Kristen dan juga Yahudi. "Empat juta orang Muslim hidup di Jerman, dan mereka melaksanakan ajaran agama mereka di sini. Mereka milik Jerman, dan juga agama mereka, Islam, milik Jerman," kata Kanselir Jerman tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu (17/3).
Kata-kata Merkel dikeluarkan setelah Horst Seehofer, yang baru diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri jerman, mengatakan kepada harian Das Bild pada Jumat (16/3) bahwa Islam bukan milik Jerman. Seehofer juga menegaskan budaya serta tradisi negeri itu.
Jerman pada Rabu (14/3/2018) akhirnya membentuk pemerintah baru dengan koalisi antara Partai Sosial Demokrat dan Uni Konservatif, yang dipimpin Merkel, yang terdiri atas Uni Kristen Demokratik (CDU) dan partai kembarannya dari Bavaria dan asal Seehofer, Uni Kristen Sosial (CSU). CSU lebih konservatif dibandingkan dengan CDU.
Meningkatnya jumlah orang Muslim di Jerman memicu Islamofobia dan kemunculan partai populis anti-migran Alternative fuer Deutschland (AFD).
Berita sebelumnya (2015)
Dibayangi demonstrasi anti Islam dan teror terhadap Charlie Hebdo, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan Islam adalah bagian dari Jerman. Sementara itu mingguan satir Perancis bakal menerbitkan karikatur nabi Muhammad
Sikap tegas dan gamblang bukan hal yang lazim disematkan pada Angela Merkel selama sembilan tahun kekuasaanya. Tapi kali ini kanselir Jerman yang acap mendapat sebutan “si peragu” itu siap menyisihkan tabiat lama. Demikian Deutsche Welle melaporkan.
Dibayangi aksi teror terhadap mingguan satir Perancis, Charlie Hebdo, dan aksi demonstrasi anti Islamisasi Eropa (Pegida) yang Senin (12/1/2015) lalu menyedot 25.000 orang di Dresden, Merkel dengan tegas mengatakan” Islam juga bagian dari Jerman”.
Empat tahun silam bekas Presiden Jerman, Christian Wulf, mendapat terjangan dari berbagai arah akibat sebaris kalimat tersebut. Kini Merkel pun bersiap mengambil risiko yang sama. “Saya adalah kanselir buat semua warga Jerman, terlepas dari mana mereka berasal.”
Sumber : Antara/Deutsche Welle