Cara Gampang Melihat Hasil Investigasi Ombudsman Bahwa Buruh Kasar Cina Mencapai 90 Persen,

Cara Gampang Melihat Hasil Investigasi Ombudsman Bahwa Buruh Kasar Cina Mencapai 90 Persen,

Desa Morosi di Kabupaten Konawe bisa dibilang sebagai rumah kedua bagi ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina. Namun, mereka bukan bekerja sebagai tenaga ahli, melainkan sebagai buruh kasar.


Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan di lapangan banyak tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja sebagai buruh kasar bahkan sopir.

Temuan tersebut berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan ORI pada bulan Juni-Desember 2017 di tujuh provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau.

"Buruh kasar TKA sebetulnya ada di mana-mana," kata Komisioner Ombudsman Laode Ida dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Kuningaan, Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018).

Laode sedikit menyinggung soal perlengkapan standar yang digunakan dalam sebuah proyek.

Disitu, kata Laode, penggunaan topi berwarna kuning adalah untuk kuli atau buruh kasar.

Sedangkan, penggunaan topi merah digunakan supervisor. Sementara, penggunaan topi berwarna hijau adalah seorang manajer.

Penggunaan topi itu sesuai apa yang ditemukan Ombusman dilapangan.

Yakni, Ombudsman banyak menemukan TKA yang menggunakan topi kuning, alias buruh kasar.

"Umumnya di lapangan harusnya kan untuk TKA paling banyak topi hijau dan merah, tapi kenyataannya 90 persen lebih topi berwarna kuning atau buruh kasar," kata Laode.

Selain sebagai buruh, tim Ombusman juga menemukan adanya TKA yang bekerja sebagai sopir di Morowali.

Bahkan, jumlahnya terbilang banyak hingga 200 orang TKA dalam satu perusahaan.

"Di Morowali sekitar 200 sopir angkutan barang adalah TKA. Itu yang terjadi. Masa orang kita jadi sopir saja enggak bisa," jelas Laode.

Temuan Ombusman ini jelas berbeda dengan data yang dirilis oleh pemerintah dimana TKA bukan bekerja sebagai pekerja kasar. (frans)


Ternyata helm proyek dengan warna yang berbeda menandakan hal-hal yang berbeda pula, dan berfungsi untuk membedakan tugas dan tanggung jawab pekerja sebagai apa.

1. Helm keselamatan warna kuning
Pekerja yang menggunakan hel keselamatan berwarna kuning biasanya dipakai oleh operator, sub kontraktor atau pekerja umum.

2. Helm keselamatan warna biru
Helm keselamatan berwarna biru biasanya dipakai oleh supervisor lapangan, pekerja yang berhubungan dengan kelistrikan, atau operator teknis.

3. Helm keselamatan warna hijau
Pekerja yang menggunakan helm keselamatan berwarna hijau biasanya dipakai oleh pengawas lingkungan.

4. Helm keselamatan warna merah
Pekerja yang menggunakan helm keselamatan berwarna merah biasanya dipakai oleh safety officer, bertanggung jawab untuk memeriksa sistem keselamatan yang sudah terpasang dan berfungsi sesuai standar yang ditetapkan.

5. Helm keselamatan warna oranye
Jika kita sedang berada atau melewati lokasi pekerjaan di mana ada seseorang yang memakai helm keselamatan berwarna oranye, dapat langsung disimpulkan tanpa berkenalan dahulu bahwa orang tersebut adalah tamu perusahaan.

6. Helm keselamatan warna putih
Terakhir, helm safety keselamatan berwarna putih. Jika kita sedang berada atau melewati suatu pekerjaan, melihat seorang pegawai menggunakan helm keselamatan berwarna putih dapat disimpulkan dia memiliki jabatan manajer, pengawas, insinyur, mandor.

7. Helm keselamatan warna coklat
Helm keselamatan warna cokelat dikenakan tukang las dan pekerja lain dengan aplikasi panas tinggi.


*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel