Partai Demokrat memberi syarat koalisi kepada Gerindra. Demokrat ingin bergabung asalkan Gerindra tidak mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Namun, Gerindra memastikan tak akan mengubah sikap terkait pengusungan Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019.
Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pengusungan Prabowo sebagai capres sudah final. Sehingga jika ada parpol yang ingin bergabung koalisi, maka harus menerima bahwa Prabowo adalah capres yang diusung.
“Jadi gini, Partai Gerindra sudah final mengajukan Pak Prabowo. Di situ sudah diputuskan dalam rakornas tanggal 11 Arpil. Nah otomatis yang ingin bergabung koalisi Partai Gerindra harus menerima Prabowo sebagai capres,” katanya saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (18/4).
Terkait posisi cawapres, kata Andre, akan dibahas dan diputuskan bersama dengan parpol koalisi.
“Itu rule of the game jika ada parpol yang ingin gabung koalisi kita,” ucap Andre.
Lebih lanjut, menurut Andre, isu kuat yang menggiring opini agar Prabowo menjadi king maker itu sudah tidak masuk akal karena Prabowo adalah capres dari Gerindra. Sementara terkait dengan proses komunikasi politik dengan parpol lain masih dilakukan dan terus berjalan.
“Ya komunikasi sudah dilakukan. Ada tim yang melakukan komunikasi politik, itu kan tim yang diketuai Bang Sandi. Komunikasi terus berjalan dan berlangsung,” tuturnya.
Andre mengungkapkan memang ada kelompok tertentu dari pihak incumbent yang secara sengaja terus membangun opini untuk Prabowo tidak maju pada Pilpres 2019. Hal itu karena adanya ketakutan sejumlah kelompok dalam koalisi Jokowi jika Prabowo maju kembali.
“Faktanya memang Prabowolah penantang terkuat Jokowi. Malah yang mendorong-mendorong kita lihat berapa hari ini Pak Prabowo jadi king maker. Itu menunjukkan adanya kelompok yang takut bahwa Pak Prabowo yang maju, karena bisa mengalahkan Jokowi,” pungkasnya.
Diketahui, Partai Demokrat memastikan masih membuka pintu berkoalisi dengan Partai Gerindra. Namun dengan syarat apabila Gerindra mengusung tokoh lain untuk maju sebagai capres, bukan Prabowo. (kum)