Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Kastorius Sinaga memprediksikan drama politik panjang antara Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Megawati Soekarnoputri akan berkahir dengan kehangatan, bila PD akhirnya masuk koalisi pendukung Jokowi.
PD sedang mewacanakan poros ketiga di luar kontestasi Jokowi vs Prabowo pada Pilpres 2019. Namun, hingga kini poros ketiga yang digagas belum terwujud lantaran belum ada figur yang cocok untuk diusung. Yang paling utama lagi partai koalisi poros ketiga harus mampu memenuhi syarat presidential threshold.
“Sangat dimungkinkan bahwa islah atau rekonsiliasi tokoh puncak antara SBY dengan Megawati akan terwujud. Jokowi pasti akan menyambut baik langkah tersebut mengingat peran besarnya ke depan dalam memimpin Indonesia yang memang membutuhkan dukungan luas dan solid,” kata Kastorius di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Tak hanya menguntungkan Jokowi, islah Megawati dan SBY diyakini akan membuat publik senang. Publik pun sangat mengharapkan momentum islah kedua tokoh besar tersebut karena akan memberi iklim politik yang sangat kondusif di tengah fragmentasi nasional di atas basis konflik nasionalisme versus agama yang merebak akhir-akhir ini.
“Rakyat saat ini sangat merindukan kerja sama erat di antara para elitenya. Karena hanya dengan kerja sama demikian visi Indonesia kuat akan bisa terwujud ke depan,” pungkasnya.
Menurut Kastorius, pilihan untuk bergabung dengan Jokowi merupakan opsi paling realistis bagi Demokrat. Khususnya dalam rangka mempersiapkan AHY sebagai pemimpin ke depan di tahun 2024. Poros ketiga yang digagas diyakini akan sulit terwujud lantaran tidak ada tokoh nasional yang memiliki tingkat keterpilihan mampu bersaing dengan Jokowi, maupun Prabowo.
“Kita tahu 2024, baik Jokowi maupun Prabowo tidak akan mungkin maju di pertarungan Pilpres 2024. Tokoh muda seperti AHY atau Cak Imin adalah tokoh-tokoh muda yang berpeluang besar memimpin di 2024. Namun langkah reposisi politik mereka di Pilpres 2019 ini, tentu, sangat menentukan suksesi mereka di masa depan,” kata Kastorius.
“Bergabungnya PD ke Jokowi di Pilpres 2019, tentu, akan memberi dampak positif, baik bagi PD mapun kualitas pemerintahan Jokowi kelak. Prediksi saya, SBY telah melihat sisi positif ini, khususnya dalam rangka peluang emas bagi AHY ke depan lewat pengembangan sinergi dengan Jokowi untuk visi Indonesia yang lebih baik ke depan,” sambungnya.
Namun demikian, merapatnya PD ke Jokowi bermakna lebih dalam terhadap relasi kekuasaan dari para elite dan tokoh puncak nasional. Namun ada fenomena politik menarik yang bisa terjadi, yakni islah atau rekonsiliasi tokoh puncak antara SBY dengan Megawati akan terwujud. (Has)