Ribuan Massa mendesak kepolisian menangkap Sukmawati Soekarnoputri, karena dianggap telah menoda agama melalui puisi berjudul Ibu Indonesia.
Para pendemo juga meneriakkan yel yel yang meminta polisi segera menangkap Sukmawati. Massa memilih memanggil Sukmawati dengan sebutan Bu Suk, penggalan bu Sukmawati.
Hampir semua orator yang berorasi di atas mobil komando juga menggunakan kata Bu Suk saat menyatakan tuntutannya di depan Kantor Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).
Aktivis Islam, Eggy Sudjana misalkan. Dia mempelesetkan adik Megawati itu dengan menggunakan jeda.
"Bu Suk Mawati harus diproses hukum meskipun dia sudah minta maaf. Karena itu kan delik aduan," katanya.
Panggilan itu juga disematkan oleh Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif. Menantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
"Tangkap si Bu Suk. Kalau tidak segera ditangkap, jangan salahkan umat Islam akan menghukum dengan caranya sendiri," ujarnya.
Tidak hanya penggalan Bu Suk, salah satu orator bahkan menyebut Sukmawati sebagai 'kecebong Monas' lantaran dongkol dengan puisi yang dibacakan Sukmawati.
Seharusnya putri ketiga Presiden Soekarno itu berkonsultasi dengan tokoh agama sebelum membacakan puisi itu di depan publik.
"Aku tak tahu syariat Islam, yang ku tahu adalah suara kidung Indonesia adalah sangatlah elok, lebih elok dari lantunan suara adzan. Yeee... Bu Suk, yeee... Kecebong Monas. Kalau enggak tahu, tanya kyai, tanya habib, tanya ustad. Kan banyak," kata pria yang memakai jubah putih ini yang disambut tawa sepuluh ribuan pendemo. (nes)