Massa dari berbagai ormas Islam berdemo di depan gedung Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat. Jumat (6/4/2018). Demo tersebut menuntut Sukmawati Soekarnoputri diadili terkait puisinya yang berjudul “Ibu Indonesia” dianggap menistakan agama.
Laskar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) ikut ambil bagian melancarkan protes terhadap putri Presiden pertama RI Ir Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, terkait puisi Ibu Indonesia yang dinilai melecehkan Islam. Seusai sholat Jumat di Masjid Istiqlal, Jumat (6/4/2018), para pimpinan dan kader Laskar Parmusi melakukan long march menuju ke kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Laskar Parmusi menuntut Sukmawati harus dipenjara.
Komandan Laskar Parmusi Indrayadi mengatakan, perbuatan Sukmawati yang mencoba melecehkan ajaran Islam dengan membenturkan dengan budaya melalui puisinya merupakan tindakan yang berbahaya dalam kebhinekaan. Hal ini memicu perpecahan dalam bangsa Indonesia. Karena itu, Sukmawati harus harus dihukum dan dipenjara. Demi rasa Keadilan dan juga demi menjaga kedamaian Indonesia,” kata Indrayadi ketika dihubungi Obsessionnews.com, Jumat (6/4).
Puisi Ibu Indonesia yang dibacakan oleh Sukmawati menjadi viral karena dianggap mengandung kata-kata yang menyakiti hati umat Islam, seperti soal syariat Islam, cadar, hingga suara azan. Puisi itu dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta, 29 Maret 2018 silam. Gara-gara puisi itu sejumlah pihak melaporkan adik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu dilaporkan kepada polisi.
Di tengah maraknya protes terhadap puisi yang dibacakannya, Sukmawati menemui Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin di kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (5/4). Dalam pertemuan tersebut Sukmawati meminta maaf. Ma’ruf Amin mengungkapkan, MUI telah memberikan maaf kepada Sukmawati. (arh)