Pasca ucapan kontroversialnya di Program Indonesia Lawyers Club menjadi viral, Rocky Gerung dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Umum Cyber Indonesia, Permadi Arya.
Permadi mencantumkan nama Jack Boyd Lapian dan Ferdinan Susanto sebagai saksi.
Dirinya menuturkan jika nama kitab suci merujuk kepada Al Quran, Injil, dan lain-lain. Tambahnya, menurut penjelasan KBBI, kitab suci adalah wahyu Tuhan yang dibukukan.
“Menurut KBBI, yang namanya kitab suci merujuk ke Al Quran, Injil, dan lain-lain. Jadi dia (Rocky) enggak bisa berkelit mengatakan bahwa saya kan enggak menyebut spesifik agamanya apa, enggak bisa, KBBI itu menyebut jelas,” ujar Permadi di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Menurut Permadi, tindakan yang dilakukan Rocky telah menciderai seluruh umat beragama di Indonesia.
Dirinya juga memboyong saksi-saksi seperti Jack yang mewakili Kristen, Ferdian mewakili Budha, dan lainnya.
Jack mengatakan, jika Rocky menyebut kitab suci sebagai “fiksi” maka secara tak langsung ia menyebut kitab suci hanyalah khayalan dan rekaan.
Menanggapi dan sekaligus mengomentari polemiknya ramainya pembicaraan di media sosial tentang heboh nya berbagai tanggapan masyarakat atas ucapan Rocky Gerung soal Kitab Suci itu Fiksi juga ditanggapi dan disampaikan oleh Ustadzah Irene Handono, seorang pakar Kristologi.
Menurut Irene Handono, kita perlu memahami bahwa Manusia itu berbicara itu berdasarkan atas Maklumat Shabiqoh nya yang ada.
Adapun Maklumat Shabiqoh itu adalah semua informasi pengetahuan yang selama ini telah masuk ke dalam otak nya dalam kurun waktu lama.
“Nah, maklumat Shabiqoh-nya Rocky Gerung adalah Kekristenan. Bukan diambil dari khazanah Islam,” ujar ustadzah Ummi Irene Handono pada media, Rabu (11/4).
Maka menurutnya wajar jika dia bilang Kitab Suci itu Fiksi. Karena memang Bibel nya umat Kristen juga berisi dongeng-dongeng. Bukan wahyu sebagaimana yang kita fahami sebagai seorang muslim yang ada Al Quran.
Begitupula Mekanisme periwayatan yang ada di Bibel menurut pakar Kristologi itu juga sangat berbeda jauh dengan di Al Quran.
“Lain hal nya jika yang terjadi kemudian adalah ada Kyai Fulan, atau tokoh Islam misalnya yang justru mengatakan bahwa Kitab Suci itu Fiksi….Nah, kalau dia seorang muslim atau muslimah dia bilang demikian berarti dia sudah melecehkan,” tutur Umi Irene Handono.
Rocky Gerung juga dalam konteks itu sedang tidak berbicara tentang Al Quran, bahwa opini Gerung itu justru didasari oleh pengetahuannya tentang agamanya dan kitab nya sendiri yakni, Alkitab.
“Makanya inilah disini pentingnya kita belajar Kristologi agar tahu duduk permasalahan yang ada berdasarkan apa yang diyakininya selama ini,” pungkasnya. (ES)