Hanif Dhakiri : Maaf bang, apa saat abang menteri gak ada TKA di Indonesia? Yusril : Ada, tapi kami batasi hanya pada level manajemen dan tenaga skill yang blm bisa dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia, berikut rekaman cuitan keduanya secara lengkap...
Saya pun menghormati kewenangan Presiden @jokowi untuk menerbitkan Perpres. Karena saya berbeda pendapat, maka saya menempuh cara konstitusional dengan menguji materinya ke Mahkamah Agung. Apapun putusan MA nanti mari kita sama2 pula menghormatinya... https://t.co/oLLZ816Vam— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 24, 2018
Ya jelas saja, ini perusahaan Jepang. Masa perusahaan Jepang akan pekerjakan TKA dari Tiongkok. Coba resmikan perusahaan China, pastikan berapa tenaga kerjanya yang lokal dan yang didatangkan dari Tiongkok, https://t.co/oQNDEsZXwk— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 25, 2018
Presiden berulangkali mengatakan bhw ada yang komplain bahwa prosedur perizinan TKA berbelit2, sehingga diperlukan Perpres baru untuk memudahkannya. Sejujurnya, siapa yang komplain itu Pak Presiden? Kita ini melayani siapa, bangsa sendiri atau melayani siapa?— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 25, 2018
Pemerintah selalu saja berdalih ada jutaan TKI kerja di LN, negara lain tdk protes, kok kita protes membanjirnya TKA ke sini. Mereka tdk protes karena mereka butuh TKI kita. Kita protes karena kita tidak butuh TKA. Disini msh banyak yg miskin dan nganggur, untuk apa TKA?— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 25, 2018
Maaf bang, apa saat abang menteri gak ada TKA di Indonesia? Kalau ada, apa abang protes? https://t.co/XnnG457Y8f— MHD (@hanifdhakiri) April 26, 2018
Ada, tapi kami batasi hanya pada level manajemen dan tenaga skill yang blm bisa dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia. Kami tidak jor2an izinkan buruh kasar masuk ke sini, terutama dari Tiongkok seperti ketika anda jadi menteri. https://t.co/9suQlbgE3x— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 26, 2018
Pada waktu saya jadi Menteri Kehakiman dan HAM hanya sekitar 20 negara yang diberi bebas visa. Sekarang sekitar 165 negara termasuk RRC dan beberapa negara Afrika warganya bebas visa masuk negara kita. Kami sangat hati2 menjaga kepentingan nasional.— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) April 26, 2018