Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pemerintahan Joko Widodo dituding hanya untuk kepentingan pencitraan.
"Kalau saya ditanya pembangunan infrastruktur untuk siapa, saya jawab untuk pencitraan," kata Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Fary Djemy Francis dalam sebuah diskusi di Gran Melia Hotel, Jakarta, Jumat (11/5).
Menurutnya hal itu didasarkan pada target infrastruktur yang ujungnya ada di tahun 2018-2019, bertepatan dengan tahun politik. Fary menyatakan pembangunan infrastruktur hanya banyak pada pemberitaan.
"Apa benar banyak pembangunan infrastruktur atau beritanya yang banyak, kalau dana APBN hanya sedikit, artinya benar hanya banyak beritanya," imbuh dia.
Ketua Komisi V DPR itu membeberkan anggaran pembangunan infrastruktur yang disetujui tahun 2018 hanya Rp106,2 triliun padahal yang diminta Rp 206,7 triliun.
"Ini pemerintah kasih tugas untuk bangun infrastruktur tapi duitnya nggak ada," pungkasnya.(dem)