Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI), yang terhimpun dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), mengerahkan massa ke depan Istana Negara, Jakarta.
Dalam aksi Hari Buruh Internasional hari ini, mereka mengkritik keras kepemimpinan Presiden Jokowi. Bahkan menyebut Jokowi sebagai boneka asing.
"Presiden kita presiden boneka, kita merdeka pada tahun 1945 tapi sekarang hanya China dan asing yang dimerdekakan. Buruh dan pelaut belum merdeka," kata Ketua PPI, Andriyani Sanusi, lewat pengeras suara di depan Istana Negara.
Menurutnya, kesejahteraan buruh dan pelaut masih dalam tingkat yang memprihatinkan. Di sisi lain para pengusaha yang berkolaborasi dengan elite pemerintahan hidup penuh kemakmuran.
"Ini bentuk pengkhianatan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperjuangkan oleh kakek-kakek kita," tambahnya.
Andriyani juga mengakui bahwa begitu banyak intimidasi dialaminya selama memperjuangkan nasib pelaut. Intimidasi dari kelompok tertentu itu juga menyasar ke keluarganya. Namun ia menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan keadilan bersama organisasi yang dipimpinnya.
"Kami tidak pernah takut meskipun diancam, kami tetap berjuang melawan pengkhianat bangsa," teriaknya. (ald)