Mantan Ketua MPR RI Amien Rais memprediksi, rezim Jokowi hanya akan bertahan satu periode. Dia yakin, tahun depan Indonesia akan mengganti presiden baru.
Keyakinan Amien tersebut bukan tanpa alasan. Setidaknya ada beberapa peristiwa politik, yang menurutnya, menjadi tanda-tanda kejatuhan petahana Presiden Jokowi.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, dalam dua tahun terakhir rezim Jokowi terus menerus melakukan hal blunder.
Blunder pertama adalah dukungan Partai Jokowi PDI-P pada terpidana penista Agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 lalu.
"Saya mengamati, seorang pemimpin yang mau jatuh itu biasanya melangkah dari salah ke keliru. Dari keliru ke salah lagi, lalu bikin baru, terus ndlesep. Ini sudah kelihatan," kata Amien di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018).
Blunder berikutnya, kata Amien, kebijakan daftar 200 mubalig rekomendasi yang dirilis oleh Kementerian Agama. Sehingga memunculkan ketersinggungan ulama dan umat Islam di penjuru Tanah Air.
Selanjutnya, tambah Amien, blunder Jokowi lainnya adalah persoalan E-KTP yang tak kunjung selesai, hingga insiden tercecernya ribuan E-KTP di Bogor kemarin.
Amien mengaku tidak habis pikir terhadap masalag e-KTP yang tak kunjung selesai dan memakan waktu sedemikian lama.
"Bayangkan e-KTP padahal sudah cacat, masak cacat berkardus-kardus. Kemudian memang kalau cacat betul mengapa dimusnahkan?. Ini taktik-taktik ala anak-anak TK. Jadi mari kita kerja terus karena kebenaran dan keadilan itu adalah slogan langkah kita," ungkap Amien.
Dia pun menyebut, peristiwa ini tidak terjadi dengan sendirinya melainkan sudah diatur melalui campur tangan malaikat.
Amin yakin, malaikat akan terus membantu mewujudkan kepemimpinan baru di Indonesia yang lebih baik.
"Saya yakin sekali, memang ini (menunjuk foto Jokowi-JK) insyaallah tangan malaikat yang mengatur ya. Doakan 11 April tahun depan kita punya presiden baru, presiden yang tidak merusak demokrasi," tutup Amien. (Alf)