Memasuki bulan ke-7 kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gunernur DKI Anies Baswedan-Sandiaga Uno, belum juga ada perombakan pejabat di Pemprov DKI.
Diketahui, Anies-Sandi dilantik pada 15 Oktober 2017 dan kini sudah 31 Mei 2018. Tetapi hingga kini tidak ada rotasi pejabat secara besar-besaran yang dilakukan.
Tak ayal, hal ini membuat salah satu mantan Anggota Presidium Relawan Anies-Sandi, Tom Pasaribu angkat suara.
Pasalnya, saat ini pejabat-pejabat strategis di Pemda DKI masih diisi oleh orang-orang lama warisan Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tom mensinyalir, ada orang di internal Balai Kota DKI diduga jadi penyebab rotasi pejabat belum terlaksana sampai sekarang.
Tom mengungkapkan, orang tersebut berinisial "P" dan kemana-mana mengaku sebagai orang kepercayaan Wagub Sandiaga Uno.
Menurut Tom, P diduga sedang memanfaatkan kondisi jelang rotasi pejabat dengan mendekati para pejabat yang hendak diganti.
"P ini mengaku sebagai orang kepercayaannya Wagub ke pejabat-pejabat yang santer dikabarkan mau diganti," kata Tom kepada wartawan, Jakarta, Kamis (31/5/2018) malam.
Dikatakan Tom, P ini memang teman sekolah Sandi dan ikut berada di Tim pemenangang Sandi saat gelaran Pilkada DKI 2017 lalu.
"P ini juga mengajak pejabat-pejabat yang mau diganti ini bermain golf," beber Tom.
Akibatnya, menurut Tom, prilaku P tersebut membuat Gubernur Anies Baswedan gamang untuk merombak para pejabatnya di Pemprov DKI.
Tom yakin, orang nomor satu di Ibu Kota itu dalam posisi gamang karena merasa mendapat informasi yang dianggap bisa terpercaya.
"Harusnya sesuai dengan komitmen Anies-Sandi saat kampanye, hal seperti ini tidak boleh terjadi," ujar Tom dengan nada kecewa.
Menurut Tom, apa yang dilakukan P juga sudah santer dan menjadi perbincangan di kalangan Pemprov DKI.
"Yang seperti ini harusnya tak terjadi. Ini jadi merusak Anies-Sandi. Hal-hal seperti ini membuat posisi Anies-Sandi di Pemprov DKI makin sulit untuk membentuk 'Kabinetnya' sendiri, sehingga roda pemerintahan di Pemprov DKI tidak maksimal dan janji kampanye Anies-Sandi tidak bisa terealisasi dengan cepat," ujar Tom.
Tom khawatir, kinerja Anies-Sandi untuk memajukan kota dan membahagiakan warga Jakarta terganggu apabila kabinetnya tak segera dibentuk.
"Sebab pejabat yang ada sekarang sudah tidak loyal dengan Anies-Sandi," Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) ini mengingatkan.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, P membantah keras pernyataan Tom Pasaribu tersebut.
"Ngawur banget itu bang. Salah itu. Saya nggak tahu menahu," kata P ketika dihubungi, Kamis (31/5/2018).
"Saya nggak punya kekuasaan dan wewenang untuk kayak gitu. Terima kasih konfirmasinya," ujar P singkat. (Alf)