Menjelang masa pendaftaran pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 4 Agustus mendatang manuver sejumlah elit politik kian dinamis.
Saling mengunjungi untuk menyamakan visi hingga otak-atik pasangan capres-cawapres terus dilakukan elit agar mendapatkan hasil terbaik dalam Pemilu serentak 2019.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto misalnya dalam waktu dekat akan bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) guna mematangkan pembahasan koalisi antara Gerindra dan Demokrat.
Pertemuan ini merupakan hasil dari kunjungan Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis (5/7) sore.
"Sebagaimana kalian ketahui ini kan bisa dikatakan musim politik. Jadi minggu-minggu ini saya kira intensitas komunikasi sangat meningkat. Hari ini memang saya ketemu Pak Syarief Hasan, kalau tidak salah beliau Ketua Harian Partai Demokrat.
Kita bahas banyak masalah tapi juga Sekjen saya ketemu juga tokoh-tokoh partai lain di tempat yang lain. Kemudian Pak Sandi juga sebagai salah satu pimpinan Gerindra juga terus mengadakan pertemuan.
Pak Ferry Juliantono juga wakil ketua umum, jadi intensitas pertemuan kita sama hampir semua pihak," kata Prabowo di Kertanegara seusai pertemuan.
Sementara itu, kalangan internal Partai Amanat Nasional (PAN) terus mencari komposisi capres-cawapres yang akan diusung dalam Pilpres 2019. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengakui bahwa di internal itu ingin mencalonkan Zulkifli dam kalau dari eksternal itu ada Prabowo, Anies dan Gatot.
Sementara nama Anies sudah sering dibahas di internal PAM sebagai capres ataupun cawapres. Dan nama-nama ini sedang dimatangkan dengan partai koalisi. "Tapi nanti apakah anies menjadi wakilnya pak Prabowo, saya kira pan juga enggak terlalu keberatan," kata Yandri saat dihubungi di Jakarta, kemarin.
Menurut Yandri, PAN bisa menerima apakah nanti formasinya Prabowo-Anies, Anies-Gatot, Gatot-Anies, atau formasi lainnya. Karena PAN menyadari tidak bisa mengusung capres-cawapres sendiri.
Jadi, kalau nanti Prabowo menyerahkan mandat capres kepada Anies, atau tetap maju dan berpasangan dengan Anies atau Zulhas, PAN akan menerima. "PAN siap saja untuk mengonkretkan ini dengan Gerindra," imbuhnya. (Kiswondari)