Kekeringan melanda wilayah Pantura ribuan KK kesulitan mendapatkan air bersih

Kekeringan melanda wilayah Pantura ribuan KK kesulitan mendapatkan air bersih

Ribuan kepala keluarga (KK) di wilayah ini kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air yang biasa digunakan mengering. Wilayah yang paling banyak dilanda kekeringan berada di Kecamatan Warureja.


WARUREJA - Kekeringan melanda sejumlah wilayah di pantura Kabupaten Tegal sejak memasuki musim kemarau. Setiap hari warga harus mengeluarkan uang Rp20.000 ‎untuk membeli air bersih.

Wilayah yang paling banyak dilanda kekeringan berada di Kecamatan Warureja. Ribuan kepala keluarga (KK) di wilayah ini kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air yang biasa digunakan mengering.

Salah satu warga di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Sofiyatun (37) menuturkan,‎ kekeringan sudah melanda selama dua bulan terakhir dan membuatnya kesulitan memperoleh air bersih. "Biasanya pakai sumur bor. Sekarang kering. Tidak keluar air sama sekali," katanya, Jumat (27/7).

‎Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, Sofiyatun yang tinggal di RT 01 RW 01 terpaksa membeli ke penjual air bersih keliling. "Sehari beli Rp20 ribu. Buat mandi, masak, minum, nyuci," tuturnya.

Sofiyatun berharap ada bantuan air bersih sebab untuk mengeluarkan uang Rp20.000 setiap hari terasa cukup berat baginya yang hanya berjualan kecil-kecilan.‎ Sejauh ini, bantuan air bersih baru datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang menggandeng sejumlah komunitas.

"Harapannya bisa sering ada bantuan air bersih ke sini. Kalau harus beli setiap hari ya berat. Uangnya kan juga untuk biaya anak sekolah," ujarnya.

Staf Humas PMI Kabupaten Tegal Muhamad Ilman mengatakan, selain Kedungkelor, wilayah yang dilanda kekeringan parah di Kecamatan Warureja yakni Desa Rangimulya, dan Banjarturi.

"Tiga desa itu paling membutuhkan bantuan air bersih. Setiap hari perlu bantuan air bersih, terutama di Rangimulya, kekeringan merata," katanya.

‎Di Desa Rangimulya, menurut Ilman, warga harus membeli air isi ulang dalam galon untuk keperluan sehari-hari karena tidak ada penjual air bersih keliling. "Warga harus beli per galon Rp4.500, isi sekitar 19 liter," ungkapnya.

Ilman mengatakan, di wilayah Kecamatan Warureja PMI sudah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 84.000 liter sejak 17 Juli hingga 26 Juli. "Distribusi di Desa Kedungkelor sebanyak 36.000 liter, Banjaragung 12.000 liter, Banjarturi 24.000 liter, dan Rangimulya 12.000 liter," rincinya.

Bantuan air bersih juga didistribusikan ke Desa Purwahamba, Kecamatan Suradadi sebanyak total 12.000 liter, serta Desa Penyalahan dan Tamansari, Kecamatan Jatinegara total sebanyak 12.000 liter.

"Total yang sudah kami distribusikan 108.000 liter. Kami akan terus mendistribusikan bantuan air bersih selama masih ada permintaan dari desa-desa yang membutuhkan," tutup Ilman. (Farid firdaus)

*  
Google
Klik untuk buka komentar sesuai akun Anda

No comments

Komentar anda sangat berguna untuk meningkatkan penulisan artikel